20. Apa yang kau cari?

828 55 55
                                    

Hyeyoon Pov..

" Dasar brengsek!"aku mengumpat kepada pria yang baru saja menciumku. Pria itu sedang meringkuk kesakitan sambil menggosok kakinya yang aku tendang dengan keras. Dengan marah besar aku keluar dari tenda tersebut.

Dia benar - benar gila. Bagaimana dia bisa bersikap sesuka hatinya? Tadi pagi dia memelukku, sekarang dia menciumku. Besok - besok apa lagi yang akan dia lakukan padaku? Dia pikir siapa dirinya? Aku sudah memintanya untuk tidak menggangguku, tetapi dia selalu datang dan datang lagi.

Dengan perasaan kesal, aku kembali ketempat acara. Aku duduk diantara Hwawoon dan Yuuna dengan mood yang sangat buruk.

" Ada apa Hyeyoon?"tanya Hwawoon, dia seperti tahu bahwa aku sedang marah.

Tanpa menjawab pertanyaan Hwawoon aku menatap botol wine yang ada di tengah meja. Tanpa berfikir panjang aku meraih botol itu dan menuang isinya kedalam gelas kosong, sampai penuh.

" Ya... itu terlalu banyak!" Hwawoon berseru kaget.

Aku tidak peduli, kemudian aku meneguk wine itu hingga bersisa setengah.

" Bu Wakil ada apa?"tanya Yuuna dengan nada cemas. " Terjadi sesuatu?"

Aku kembali meneguk wine tersebut hingga habis. Aku bisa merasakan tubuhku menjadi panas, begitu juga dengan kerongkongaku. Namun entah kenapa aku masih menginginkan alkohol.

Hwawoon langsung menghalangi tanganku saat aku ingin kembali menuang wine kedalam gelasku. Ia kemudian menjauhkan botol wine itu dariku.

" Hyeyoon, ada apa? Tidak biasanya kau minum sebanyak ini?" Hwawoon menyentuh pundakku, wajahnya terlihat khawatir. "Ada apa?"

" Benar Bu Wakil, ada apa? Anda kan tidak bisa minum banyak!" ujar Yuuna.

Aku menatap kedua orang ini secara bergantian. Mereka benar - benar terlihat sedang mencemaskanku. Aku menghela nafas dalam - dalam untuk meredam emosiku. Tidak seharusnya aku memperlihatkan amarahku kepada mereka.

" Maaf, aku tidak apa - apa!"ujarku. Aku menatap keduanya dengan tersenyum manis. Setidaknya sekarang emosiku sudah sedikit berkurang, mungkin karena alkohol tadi.

" Benarkah? Kau yakin Hyeyoon?" Hwawoon memastikan, ia menatap wajahku lekat.

Aku mengangguk, " Hmm, sungguh aku tidak apa - apa!" lalu aku berdiri dan berkata," Aku lelah, aku akan kekamar terlebih dahulu!"

" Oh.. baiklah, istirahatlah Bu Wakil!"ujar Yuuna.

Kemudian aku berjalan memasuki penginapan. Aku pikir lebih baik aku kembali kekamar, mandi dengan air hangat lalu tidur. Besok aku harus bangun lebih pagi karena kami akan kembali ke kota. Aku harus memastikan semua murid - muridku tidak ada yang kesiangan, karena setelah sarapan kami akan langsung berangkat. Selain itu, entah kenapa badanku menjadi sangat lelah dan juga lemas. Kepalaku agak sedikit pusing. Apakah karena wine yang aku minum tadi?

Langkahku tiba - tiba saja berhenti ketika aku melihat dua orang, pria dan wanita, berdiri didepan lift. Aku membeku ditempatku, jantungku bergemuruh kencang. Melihat mereka bersama - sama di sini sangat tidak terduga bagiku.

Hatiku menjadi sakit saat aku melihat wanita itu menatap pria tinggi yang berdiri disampingnya. Wanita itu tertawa dengan satu tangannya menyentuh lengan pria itu. Aku tidak bisa menyangkal bahwa pemandangan itu menggangguku. Aku tidak suka.

Tak lama kemudian pintu lift terbuka, kedua orang itu masuk kedalam lift tersebut. Sedangkan aku hanya bisa terdiam ditempatku, dengan pikiran- pikiran negatif yang membuat hatiku menjadi semakin panas.

HADIR KEMBALI ( HYEYOON )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang