25. Salam Perpisahan

608 47 26
                                    

Hyeyoon Pov..

" Aku mencintaimu Sunbae. Jangan pernah meninggalkanku lagi. Aku mohon!"

Aku yang sedang merekap nilai murid kelas 2A diruanganku tiba - tiba saya teringat perkataanku kepada Seokwoo Sunbae kemarin. Aku tidak menyangka bahwa aku akan memohon padanya untuk tidak lagi meninggalkanku. Sejujurnya aku memang takut jika dia kembali meninggalkanku seperti dulu. Aku tidak ingin lagi merasakan sakit seperti saat itu. Aku takut, tapi aku juga mencintainya.

Saat aku mengatakan padanya bahwa aku mencintainya, itu benar, aku memang mencintainya. Aku tidak tahu kapan tepatnya aku mulai kembali mencintainya. Namun yang pasti saat ini aku hanya ingin bersama dirinya dan tidak ingin berpisah lagi dengannya.

Aku begitu bahagia setiap kali dia mengatakan bahwa dia mencintaiku. Sekarang aku percaya padanya. Sunbae juga berjanji bahwa dia tidak akan pernah lagi meninggalkanku dan aku percaya. Tidak ada alasan bagiku untuk tidak percaya padanya. Aku bisa melihat kesungguhan dan ketulusan dari tatapan matanya. Pria itu benar - benar mencintaiku.

Kesungguhan dan ketulusanya begitu menyentuh hatiku. Karena itu aku ingin memberinya kesempatan dan kembali memulai hubungan kami dari awal. Aku hanya harus percaya padanya bukan?

Lamunanku terhenti saat ponselku berbunyi, ada sebuah pesan masuk. Aku tersenyum saat melihat nama si pengirim, Seokwoo Sunbae.

" Sayang, kau pulang jam berapa?" begitu isi pesannya.

" Jam 4 sore, kenapa?" aku membalas pesannya.

" Aku merindukanmu, ingin cepat - cepat bertemu!" balasannya, sebenarnya balasannya sedikit berlebihan karena kami berpisah bahkan belum setengah hari, tapi aku suka.

" Aku juga...!" aku sudah mengetik balasan untuknya, namun aku hapus kembali dan mengirim balasan yang lain. "Maaf, sepertinya aku tidak bisa pulang cepat. Hari ini aku, para guru dan staff akan makan malam bersama!"

Detik berikutnya Seokwoo Sunbae langsung menelponku.

" Kau akan makan malam dengan siapa?" Suara beratnya menggelegar.

" Dengan semua staff dan guru!" jawabku.

Dia terdiam, aku bisa mendengar ia menghela nafas dengan berat. " Pria itu juga ada?"

" Pria yang mana?" tanyaku bingung.

" Pria yang kau puji baik!" balasnya dengan dingin.

Aku tersenyum mendengar nada tidak suka dari suaranya. " Hwawoon?"

" Hmm!" ia terdengar kesal.

" Aku pikir tidak, aku sudah bilangkan selama libur sekolah dia akan ikut kegiatan sosial dipulau terpencil!" ujarku, seingatku aku sudah memberitahunya.

" Baiklah kalau begitu, asal tidak ada pria itu kau boleh pergi!" ujar Sunbae kemudian, sekarang nada bicaranya sudah tidak dingin lagi.

" Sunbae, aku tidak sedang meminta izin padamu. Aku akan pergi kemana pun aku mau!" ujarku sembari tertawa kecil.

" Hoho, Kim Hyeyoon. Kau sekarang adalah milikku. Jadi kemana pun kau pergi dan dengan siapa kau akan pergi, harus atas persetujuanku. Kau mengerti?" ujar pria ini dengan seenaknya. Namun aku sama sekali tidak tersinggung mendengar perkataanya, malah terdengar lucu ditelingaku.

Dia memang benar, sejak kemarin, sejak aku mengatakan perasaanku padanya, maka saat itu aku telah siap untuk menjadi miliknya. Dari awal aku juga sudah tahu bahwa pria ini memiliki sifat yang posesif, sudah dari dulu seperti itu. Aku tidak keberatan selama masih dalam batas wajar. Selama dia tidak mengurungku dirumah, dan tidak melarangku bertemu dengan orang lain, maka itu tidak menjadi masalah.

HADIR KEMBALI ( HYEYOON )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang