23. Munafik

766 48 56
                                    

Author Pov..

" Pasien terakhir untuk hari ini Dok!" seorang suster menyerahkan sebuah berkas milik pasien berikutnya yang harus di periksa Naeun.

" Baiklah, suruh pasien ini masuk, Suster Hong!" balas Naeun sembari menerima berkas tersebut.

" Baik Dok!" jawab Suster Hong, lalu ia berjalan menuju pintu dan berseru memanggil nama pasien berikutnya.
" Pasien Kim Hyeyoon!"

Naeun langsung membeku mendengar nama itu. Ia seperti tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Dengan tangan gemetar dia membuka berkas pasien yang baru ia terima dan menemukan nama Kim Hyeyoon disana. Wajahnya langsung memucat.

" Silahkan masuk!" Suster Hong mempersilahkan pasien tersebut untuk masuk, lalu ia keluar dari ruangan dan menutup pintu.

" Hai.. Naeun"

Naeun mengangkat wajahnya untuk menatap pasien itu. Dia tidak bisa menyembunyikan ke kagetannya. Wanita yang sekarang berdiri dihadapannya benar - benar Kim Hyeyoon, Kim Hyeyoon yang ia kenal.

" Waaah, kau terlihat pantas dengan jas dokter itu!" puji Hyeyoon, wajahnya tersenyum cerah.

" Apa yang kau lakukan disini?" tanya Naeun, ekspresi wajahnya masih memperlihatkan keterkejutan.

" Eh?" Hyeyoon menatap Naeun dengan bingung, " Tentu saja untuk memeriksakan diri. Apakah aku tidak boleh berobat disini?" ujar Hyeyoon.

Naeun terdiam sesaat, lalu ia tersadar,  " Ah.. maaf, aku hanya tidak menyangka pasien berikutnya adalah kau Hyeyoon!"

Hyeyoon tersenyum, " Sepertinya begitu!"

Naeun tersenyum pahit, lalu ia berkata sembari menunjuk kearah ranjang pasien yang ada disamping meja kerjanya," Berbaringlah disana, aku akan memeriksamu!"

" Oh.. oke!" jawab Hyeyoon santai, lalu ia berjalan menuju ranjang pasien yang ditunjuk Naeun, dan berbaring disana.

Naeun kemudian berdiri dan mendekat kearah Hyeyoon, dan ia bertanya,
" Keluhan apa yang kau rasakan Hyeyoon?"

" Hmmm... aku merasa kram pada perut, sering mual - mual dan juga sangat mudah lelah!" jawab Hyeyoon.

Naeun terdiam saat mendengar keluhan yang dirasakan Hyeyoon. Ia menatap wajah wanita itu dengan tatapan kosong.

" Kenapa?" tanya Hyeyoon, ia menatap Naeun dengan heran.

" Apakah kau sudah menikah Hyeyoon?" tanya Naeun.

Hyeyoon tertawa kecil, " Belum!"

" Kau... memiliki kekasih dan kalian aktif berhubungan seksual?" tanya Naeun lagi, suaranya kali ini sedikit bergetar dan tercekat.

Hyeyoon mematung, ia menatap Dokter  wanita ini dengan kaget. Lalu matanya membesar, " Maksudmu aku memiliki tanda - tanda kehamilan?"

" Jika berdasarkan keluhanmu iya, tapi aku belum memeriksamu!" jawab Naeun, " Bisa buka kancing bajumu?"

" Oh.. oke!" jawab Hyeyoon, ia kemudian membuka beberapa kancing kemejanya sembari berkata," Jika ini benar - benar tanda kehamilan, tolong beri aku rujukan kedokter kandungan!"

Naeun tidak menanggapi perkataab Hyeyoon, ia kemudian menempatkan stetoskop pada dada lalu ke perut wanita itu. Ia terlihat serius memeriksa kondisi tubuh pasiennya.

" Aku iri!" ujar Hyeyoon kemudian.

Naeun menoleh sekilas kepada pasiennya ini, " Kenapa?" ia bertanya sembari menekan pelan perut Hyeyoon.

" Menjadi seorang Dokter adalah mimpiku, aku iri melihatmu dengan jas dokter itu!" ujar Hyeyoon dengan tersenyum pahit.

Naeun lagi - lagi tidak menanggapi perkataan Hyeyoon, ia telah selesai memeriksa kondisi tubuhnya. Ia berjalan kembali menuju meja kerjanya, dan berkata," Tidak ada yang aneh dengan tubuhmu, kau dalam kondisi baik!"

HADIR KEMBALI ( HYEYOON )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang