15. Ketua Yayasan

465 53 59
                                    

Hyeyoon Pov..

" Pak Kepala!" Aku mendobrak masuk kedalam ruangan kepala sekolah.

Pak Kepala yang sedang menyeruput teh panasnya terlonjak kaget dan teh tersebut hampir saja menyembur dari mulutnya. " Ya ampun Bu Wakil, kau membuat aku kaget, tidak bisakah kau ketuk pintu dulu sebelum masuk!"gerutunya.

Aku mendekat kearahnya dengan marah tanpa memperdulikan omelannya, "Apa maksudnya pengunduran diri saya di tolak? Kemarin anda telah setuju, kenapa hari ini berubah?"tuntutku.

" Ooo... soal itu!"ujar pria setengah baya ini dengan santai.

" Soal itu?"aku merasa kesal karena Pak Kepala menganggap sepele mengenai pengunduran diriku.

" Tenanglah Bu Wakil, ayo... ayo kita berbicara dengan santai!"ujar Pak Kepala, dia berdiri dari kursinya dan berjalan menuju sofa yang ada ditengah ruangan, dia memberi isyarat dengan tangannya agar aku duduk dihadapannya.

Dengan malas aku menurut, lalu duduk di hadapannya, "Pak Kepala kenapa pengunduran diri saya di tolak?"aku kembali menuntut penjelasan.

" Eee.. bagaimana jika kita berbicara sambil minum kopi atau....!"

" Pak Kepala!?"kali ini aku meninggikan intonasi suaraku, aku merasa Pak Kepala sengaja menunda - nunda untuk menjawab pertanyaanku.

Pak Kepala terdiam dan mata hitamnya menatapku, dia menghela nafas panjang lalu berkata, "Bu Wakil, aku minta maaf karena permohonan pengunduran dirimu tidak disetujui!"

" Saya sudah tahu itu Pak Kepala, yang saya ingin tahu sekarang adalah kenapa pengunduran saya tidak disetujui? Saya telah membayar pinalty sisa kontrak saya sesuai dengan isi perjanjian. Dimana letak permasalahannya?" tanyaku dengan tegas.

" Pinalty yang telah Bu Wakil bayarkan akan dikembalikan!"

Aku frustasi, "Pak Kepala, saya hanya butuh penjelasan kenapa pengunduran diri saya tidak disetujui?"

Pak Kepala kembali terdiam, pria paruh baya itu terlihat sedang berfikir sejenak, kemudian dia batuk sekali dan merubah posisi duduknya. Dimataku Pak Kepala terlihat seperti sedang gelisah.

" Pak Kepala?"aku memanggilnya.

Pak Kepala menatapku, "Begini Bu Wakil, sebenarnya.. yang tidak menyetujui pengunduran dirimu adalah Ketua Yayasan kita."

" Apa?"aku terkejut,"Kenapa?"

" Untuk alasannya, Ketua Yayasan ingin kau tetap bekerja disini hingga ada pengganti untuk posisi Wakil Kepala Sekolah yang akan ditinggalkan!"jawab Pak Kepala.

" Tetapi Pak, kapan pengganti itu akan ada? Saya tidak bisa menunggu lagi!"ujarku.

" Mengenai penggantimu kali ini akan dipilih oleh Ketua Yayasan langsung, jadi aku tidak bisa memberitahumu sampai kapan kau harus menunggu!"jawab Pak Kepala.

Aku tidak bisa menerima jawab seperti itu, aku punya alasan kenapa aku harus segera berhenti dari sekolah ini. Tidak mungkin aku harus tetap bekerja disini sampai ada pengganti untuk posisiku, bisa - bisa aku sudah gila duluan sebelum pengganti itu datang.

" Jadi Bu Wakil, saranku lebih baik kau bertahan disini, lagi pula sekolah kita ini sekolah yang sangat bergengsi, kau mendapatkan gaji besar, juga mendapatkan fasilitas mobil dan apartemen!"Pak Kepala berusaha untuk membujukku.

Gaji besar, mobil dan apartemen, bukan itu yang terpenting saat ini. Aku tidak ingin ada di kota ini, aku tidak ingin bertemu dengan orang - orang yang telah menghancurkan hidupku. Hatiku sakit saat melihat mereka.

HADIR KEMBALI ( HYEYOON )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang