Hyeyoon Pov
" Saya digendong ayah Kim Sena??" Makanan yang ada di mulut Yuuna menyembur kewajahku. Ia sangat terkejut ketika aku memberitahunya siapa yang mengantarnya pulang ke apartmenku.
" Ihh... kau jorok!" Omelku sambil membersihkan semburan makanan yang ada diwajahku dengan tisu.
" Maaf Unnie!" Yuuna langsung membantuku membersihkan sisa makanan yang ada diwajahku. " Tapi anda tidak berbohongkan?" Tanyanya setelah selesai membersihkan wajahku.
" Untuk apa aku berbohong!" Jawabku, aku kemudian berdiri dari meja makan dan membawa piring dan gelas kotorku ke dapur.
" Tapi unnie, kenapa dia mengantar saya ke apartemen anda, bukan kerumah saya?" Yuuna menyusul kedapur dengan membawa gelas dan piring kotor miliknya.
" Biar aku!" Aku melarangnya ketika ia ingin mencuci piring yang kotor.
" Aku yang minta, karena aku tidak tahu alamat rumahmu!" Aku menjawab pertanyaannya.Yuuna sepertinya menerima jawabanku, " Kalau begitu saya harus mengucapkan terimakasih kepadanya. Unnie anda punya nomer ponselnya?" Tanya Yuuna kepadaku.
" Eoh?" Aku menatap Yuuna dengan linglung.
" Nomer ponsel ayah Kim Sena, anda punya?" Yuuna mengulang pertanyaanya.
Aku berkedip sekali, lalu berkata dengan gugup, " Tidak, aku tidak punya!" Jawabku, kemudian aku kembali mencuci piring yang kotor.
Kenapa aku berbohong? Ji Pyeong pernah mengirimkan nomer kontak Ayah Sena padaku dan aku masih memiliki nomernya. Lalu kenapa aku berbohong?
" Ah... sangat disayangkan, padahal saya ingin mengucapkan terimakasih!" Nada suara Yuuna terdengar kecewa, membuat perasaanku gelisah tak menentu.
Setelah selesai sarapan dan mencuci piring, pagi ini rencananya aku akan mengantar Yuuna pulang kerumahnya. Tadinya Yuuna ingin pulang dengan taksi, namun aku bersikeras akan mengantarkannya dengan mobilku.
" Omong - omong, dua pria yang kita temui semalam, kenapa mereka tidak ada saat aku kembali dari toilet?" Aku bertanya pada Yuuna yang duduk disampingku. Mobil yang aku kemudikan melaju di jalanan yang sepi.
" Ah.. mereka? Pria yang bernama Siwoon mendadak ingin pulang cepat, katanya ada urusan yang sangat penting!" Jawab Yuuna dengan nada kesal.
Aku tertawa kecil mendengar perkatannya, " jadi kau gagal berburu pria tampan dan kaya?!" Aku menggodanya.
" Aku tidak gagal sepenuhnya!" Jawab Yuuna, aku melihat seutas senyum dibibirnya.
" Apa maksudmu?" Aku bertanya dengan heran.
" Masih ada Ayah Kim Sena!"
Jawabannya membuat aku banting stir ke kiri dan menghentikan mobilku di pinggir jalan yang sepi.
" Ada apa Unnie? Hati - hati!" Yuuna menatapku dengan cemas.
" Tidak boleh!" Ujarku pelan.
" Eoh? Apa yang tidak boleh?" Tanya Yuuna.
Aku menatapnya dengan tajam, " Tidak boleh pria itu, kau tidak boleh mendekatinya!"
Dahi Yuuna berkerut, " Kenapa tidak boleh? Apakah anda juga mengincarnya?"
" Bukan, maksudku.. !" Aku tidak bisa memikirkan satu alasanpun,"pokoknya tidak boleh!" Lanjutku dengan bingung.
Yuuna memperhatikanku lama, tatapan menyelidiknya tertuju padaku, lalu ia bertanya, " Apakah semalam terjadi sesuatu diantar dia dan anda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HADIR KEMBALI ( HYEYOON )
RomanceMataku membesar membaca nama itu, kaleng beer ditanganku terlepas dan terjatuh ke meja, membasahi lembaran kertas yang sedang aku baca. Jantungku bergemuruh sangat kencang dan tubuhku mendadak merinding. Dadaku terasa sesak dan aku sulit bernafas. D...