Publish : 13 Februari 2021
SELAMAT MEMBACA CERITA 'INI KISAHKU'
***
Tidak semua perasaan harus diceritakan kan?
***
"Ehh. Lo sebenernya pacarnya yang mana si?" tanya salah satu murid perempuan kelas lain. Aku tidak mengerti maksud dari pertanyaannya.
"Maksudnya?"
"Dua duanya kali diembat," sambung salah satu temannya. Mereka berdua tertawa dan pergi dari hadapanku. Perlakuan mereka membuat aku terpaku di tempat.
Belakangan ini selalu tentang siapa pacarku. Mereka begitu ingin tahu tentang kehidupanku. Apa aku begitu penting untuk mereka? Sadar, aku cuma seorang perempuan SMA Pusaka biasa. Bukan perempuan hits atau OSIS yang diidam-idamkan.
"SYMPHONY," suara perempuan memanggilku dan jalan cepat ke arahku. Setibanya ia menarik lengan bajuku sampai robek sehingga aku mengaduh kesakitan.
"Ren, sakit Ren lu kenapa?" aku berusaha melepaskan tangannya. Tapi tidak bisa karena ia seperti begitu marah.
"LU TUH JADI CEWE GAK JELAS BANGET."
"Gak jelas kenapa? Karen LEPASIN," Karen gila. Ia menjambak rambutku setelah ia membuat lenganku terluka. Aku menangis karena kesakitan.
Anak murid di sekolahku sudah ramai. Seakan ada tontonan asik yang tidak boleh dilewatkan.
"KAREN," teriak Angkas. Angkas memaksa tangan Karen agar berhenti menyakiti diriku.
"Angkas," sadar Karen.
"Gua gak nyangka lu gini."
"Gak Kas, SYMPHONY tukang tipu gak pernah JUJUR sama perasaannya," Karen menunjuk-nunjuk ke arahku. Aku tidak mengerti mengapa ia begitu marah.
"Tipu apa sih Ren?" jangan tanya air mataku, air mataku sudah turun sejak ia menarik lenganku. Membekaskan luka dilenganku sampai masuk ke hatiku.
"Lu SUKA kan sama ANGKAS?" semua menoleh ke sumber suara. Hanya ada suara Karen yang menguasai ruangan ini. Ruangan lab komputer karena Angkas menarik agar Karen tidak mengundang orang menonton keributan ini. Di ruangan itu terdapat semua orang yang mendekati Symphony. Hanya tidak ada Aqsal dan Iyan yang berbeda kelas. Ah, kukira tidak ada Aqsal. Ternyata ia baru datang dan bersandar di pintu. Padahal sengaja pintu itu ditutup, malah dibuka olehnya.
Symphony masih diam menahan isak tangisnya. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Karen.
"Lu pacaran kan sama ANGKAS?" tanyanya lagi.
"Jawab Sym."
"Iya kita pacaran," Angkas yang menjawabnya. Angkas menarik ku agar aku di sampingnya. Ia mengeratkan tubuhku mengakui bahwa aku pacarnya. Karen dan yang lainnya terlihat wajahnya kaget begitu mendengarnya. Bagaimana mungkin seorang Symphony yang dekatnya dengan Catur, jadian sama orang lain? Mungkin itu pikir mereka.
"Sym, lo nipu banget. Lo bohongin perasaan lo, dan lo phpin Catur," ucap Karen begitu kecewa.
"Berantem, berantem," Rehan memanasi. Walaupun suaranya sengaja ia kecilkan, begitu terdengar. Semua menoleh ke arahnya, dan Galu memukul kepalanya agar Rehan diam.
"Gak ada yang nipu di sini. Gua tau perasaan Symphony, dan kita sama-sama suka," kata Angkas, aku menoleh ke arahnya. Menatap ia dalam.
"Sym, lu pacaran sama Angkas Sym?" Catur berbicara padaku. Aku tahu tatapan ini. Pasti ia sakit hati. Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak bisa memaksakan hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kisahku (TAMAT)
Teen FictionAku adalah gadis ceria yang berubah menjadi gadis polos dan pendiam yang membuat orang bosan karena ku. Aku ingin merubah masa-masa suram ku menjadi masa yang lebih berwarna. Apa aku bisa? Apa justru kehidupanku nantinya akan lebih suram dari sebel...