Publish : 22 Februari 2021
SELAMAT MEMBACA CERITA 'INI KISAHKU'
***
Kalau kitanya sabar, kebahagian akan datang diwaktu yang tepat.
***
Kemarin kita membicarakan rencana untuk Aqsal apa. Hari ini aku, Angkas, Karen, Galu, Septian, dan Karra akan menjalankan rencananya sekarang. Sebenarnya kita membuat rencana hanya untuk menyadarkan Aqsal. Bukan memang ingin membalas dendam atau gimana.
Awal mula, aku jalan dengan Karra. Ceritanya aku bertemu Galu dan aku bercanda dengannya di depan Aqsal. Karra pergi dari hadapanku dan Galu karena Galu akan memintanya pergi.
Yang kedua, kita lihat apakah Aqsal foto aku atau tidak ketika aku dengan Galu. Karena Aqsal selalu mencari gara-gara saat aku dengan lelaki siapa pun.
Yang ketiga, Angkas, Karen, Septian diem-diem fotoin Aqsal saat dia memotret aku ketika dengan Galu. Lalu mereka akan mengirim pesan kepadaku jika Aqsal benar memotret, dan kami semua samperin Aqsal untuk bicara dengan dia.
Kami berenam mulai menjalankan rencananya. Kami sudah lihat Aqsal dimana dan Galu langsung berdiri di tempat yang dekat dengan keberadaan Aqsal. Lalu aku dan Karra pura-pura lewat di depan Galu.
"Symphony," panggil Galu.
"Apa Gal?"
"Ra, bisa tinggalin gua sama Symphony bentar?"
"Ngapain lu?"
"Ngapain ge," tungkas Galu sengaja. Aku tersenyum pada Karra ceritanya agar aku meyakinkan Karra untuk pergi meninggalkanku dengan Galu. Karra pun pergi dari hadapanku dan Galu.
"Kenapa Gal?" tanyaku. Galu menerawang sekitarnya. Ia mencubit pipiku.
"Kangen."
"Perasaan ketemu terus setiap hari," Galu mengelus rambutku.
"Ah kamu kaya gak tau aku aja. Aku kangen tau," benda pipihku bergetar. Angkas mengirimi aku pesan dan benar saja Aqsal memotretku dan Galu. Mereka berempat keluar lalu aku dan Galu ke tempat Aqsal berada.
Aqsal terkejut dengan kedatangan kami. Wajahnya terlihat bingung. Mungkin dalam pikirannya, "loh lohh," haha.
"Nahh, ketauan juga kan lu," cibir Karen.
"Udah badan kecil, nyari masalah mulu," lanjut Septian.
"Tau lu, kurang kerjaan banget. Gak ada kerjaan tuh di rumah," ekspresi Galu sangat serius bahwa memang ia benar-benar marah. Aku senang kalau banyak yang mendukungku.
"Lu kenapa ngelakuin ini?" tanyaku.
"Ngelakuin maksud lo?" kami semua menatap Aqsal. Aqsal seakan tidak tahu apa yang sudah diperbuat olehnya. Ia malah balik bertanya.
"Lu nyebarin info gak jelas kan Sal?" tanyaku lagi.
"Kalau mau cari masalah, jangan sama Symphony," ujar Angkas. Angkas dan Aqsal saling bertatapan sinis. Mereka berhadapan. Aku memegangi bahu Angkas agar ia bisa mengontrol dirinya untuk tidak emosi.
"Kenapa? Lo marah cewe lo digituin? Cewe lo murahan," deg. Tidak ku sangka Aqsal berbicara seperti itu. Kata-katanya sangat menusuk.
Angkas menonjok pipi Aqsal. Aqsal memegangi pipinya. Aku berusaha mengontrol Angkas lagi agar tidak jadi keributan. Sedangkan Galu dan Septian malah meneriaki Angkas untuk melanjuti aksi memukul Aqsal. Karen dan Karra memarahi Galu dan Septian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kisahku (TAMAT)
Teen FictionAku adalah gadis ceria yang berubah menjadi gadis polos dan pendiam yang membuat orang bosan karena ku. Aku ingin merubah masa-masa suram ku menjadi masa yang lebih berwarna. Apa aku bisa? Apa justru kehidupanku nantinya akan lebih suram dari sebel...