SELAMAT MEMBACA CERITA 'INI KISAHKU'
***
Satu kata darimu itu simpel, tapi membuat ribuan pertanyaan muncul didalam benakku. Seperti rubik yang terlihat sederhana, namun nyatanya rumit.
***
"Eh... Hape gua!!!" Rehan tiba-tiba mengambil handphone yang ada digenggamanku, saat sedang berjalan sendiri di lapangan sekolah.
"Sini ihh.. Iseng banget sih lu," aku terus mengejar Rehan. Orang-orang yang ada disekitar, menjadikanku bahan tontonan.
"Ambil sini," kata Rehan dengan sengaja membuatku tambah kesal karenanya.
"Eh.. Siapa si nama lu? Sini hape gua," aku pura-pura tidak mengenali namanya. Bisa kepedean tingkat dewa nanti kalo aku nyebut namanya. Pikirku.
Setelah beberapa menit aku main kejar-kejaran dengan Rehan, akhirnya aku bisa mendapatkan handphoneku yang direbut dia. Tubuhku serasa lemas hanya meladeni orang tidak jelas seperti Rehan. Tapi, sekarang aku merasa tubuhku sudah lebih kuat dari sebelumnya. Itulah sebabnya aku memilih eskul olahraga.
Aku tak menyadarinya. Ternyata sedari tadi Galu memperhatikanku dengan Rehan tanpa disadari. Terlihat Galu tertawa seperti senang melihatku menderita karena Rehan. Sang Pencipta, sebenarnya cobaan apa lagi ini? Kenapa aku bisa dipertemukan sama orang paling menyebalkan seperti Rehan? Tapi entah kenapa, hati kecilku merasa senang jika didekat Rehan.
"Eh Sep, sini dah," Rehan memanggil temannya yang baru saja lewat didepanku. Temannya itu menghampiri Rehan.
"Apa?"
"Ni cewe kan sama Galu," aku melebarkan mataku. Lima kata yang keluar dari mulut Rehan benar-benar membuat darah tinggi.
Rehan dan temannya tertawa. Aku hanya diam menatap Rehan dengan kesal. Sedangkan Galu, sama seperti ku terlihat kesal dan berbicara "anjir. Gak jelas lu berdua."
Rehan dan temannnya langsung tertawa, dan meledek Galu dengan kata: "Cowok ko kezel."
Mereka semua lucu. Mereka benar-benar membuat duniaku yang suram seakan berwarna lagi. Keisengan Rehan yang menyebalkan seakan tidak terasa menyebalkan bagiku. Disatu sisi, hati kecilku justru senang kalau diisengin oleh Rehan. Mungkin kalian bisa menyebutku aneh. Karena mana ada orang yang senang jika diisengin. Itulah aku.
"Cowo ko kezel," lagi, lagi, dan lagi, Galu diledek oleh Rehan dan teman yang satunya. Terlihat Galu sangat kesal, tapi itu semua hanya lelucon mereka. Sepertinya Galu orang yang pemarah.
***
Matahari lagi panas-panasnya ditengah hari seperti ini. Matahari tepat berdiri diatas kepala. Tapi itu semua tidak membuat semangat Symphony patah begitu saja. Ya, aku. Ada yang lebih panas dari matahari ini. Ribuan masalah yang berdatangan dihidupku.
Bumi terus berputar. Begitu juga dengan hidupku yang berputar. Terkadang, hari ini tenang tanpa masalah. Tapi esok hari, masalah itu bermunculan lagi. Atau kadang hati dan pikiranku yang menginginkan masalah itu muncul sendiri.
Hari ini aku ingin sendiri. Sebenarnya bukan ingin sendiri, tapi, memang sebagian besar hidupku dilakukan sendirian. Entah mengapa, kalau sendirian hatiku jauh lebih tenang. Tidak akan ada orang yang berani macam-macam denganku.
Ditoko boneka sekarang aku berada. Mengelilingi boneka-boneka yang sejak dulu aku impikan. Aku hanya bisa memegangnya, tanpa membelinya. Satu tanganku menyentuh boneka doraemon berukuran sedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kisahku (TAMAT)
Teen FictionAku adalah gadis ceria yang berubah menjadi gadis polos dan pendiam yang membuat orang bosan karena ku. Aku ingin merubah masa-masa suram ku menjadi masa yang lebih berwarna. Apa aku bisa? Apa justru kehidupanku nantinya akan lebih suram dari sebel...