15. Aku Kuat

51 12 2
                                    

Publish : 6 Desember 2020

SELAMAT MEMBACA CERITA 'INI KISAHKU'

***

Aku hanya merindukan sosok sahabat. Seandainya doraemon itu nyata, hal yang pertama aku minta adalah pergi ke masa lalu dimana masa aku masih bersama sahabatku.

***

"Duh, itu orang gimana si," cibirku sembari mengobati luka yang timbul pada siku ku. Aku terjatuh pas sekali siku ini mengenai aspal jalan.

Angkas hanya melihatku yang sedang mengobati luka. Tetapi tatapan dia terlihat sedang berpikir. Entahlah dia sedang berpikir apa. Wajah Angkas yang seperti itu sangatlah menarik.

"Kas," panggilku. Angkas belum menyadarinya.

"Angkas," panggilku lagi dengan nada sedikit keras. Ia terkejut.

"Apa?" tanyanya.

"Kenapa?"

"Apanya?"

Kami beradu tanya. Aku menarik napas, sabar, "Kenapa Angkas bengong?"

"Oh, gapapa Angkas cuma kasian sama Symphony. Kulitnya cantik gini malah luka."

"Ih, lu ngeledek ya? Udah tau siku gua item gini," cibirku. Angkas tertawa. Sang Pencipta, aku benar-benar tidak tahan melihat pangeran dunia ciptaan Engkau yang ada di hadapanku ini. Alay sekali memang. Apa jatuh hati sama seseorang biasanya sealay ini?

"Sini Angkas aja yang ngobatin," tawar nya. Angkas mengobati lukaku. Aku menatapnya. Tatapan matanya selalu membuatku riang sepanjang hari, sepanjang malam.

"Gak boleh Sym, kamu gak boleh ngeliatin dia terus," ucapku dalam hati. Aku mengalihkan pandangan ke depan untuk tidak melihat Angkas. Tapi aku malah melihat mereka sedang membeli minuman. Sahabatku dulu.

Hari ini tidak bisa aku menghindari mereka. Kecuali aku hanya berdiam diri di rumah seperti biasa.

Bersembunyi terkadang lebih baik. Lari dari kenyataan juga lebih baik. Kita menghindari hal-hal yang menyakiti diri kita sendiri. Apa mungkin aku yang terlalu payah tidak pernah menghadapi kenyataan? Aku memang selalu payah. Hanya dengan cara itulah yang terlintas di dalam pikiranku.

Aku tahu, mataku sudah berkunang-kunang. Aku masih bisa menahannya. Aku sudah menangis tadi. Kalau aku menangis lagi, air mataku lama-lama akan habis.

Symphony, yang kuat ya!

Aku hanya merindukan sosok sahabat. Seandainya doraemon itu nyata, hal yang pertama aku minta adalah pergi ke masa lalu dimana masa aku masih bersama sahabatku. Itulah sebabnya aku menyukai doraemon selain karena dia lucu. Dan hal yang pertama ku minta yaitu pergi ke masa-masa masih dengan sahabat-sahabatku.

Aku hanya ingin kembali ke masa lalu. Kembali dimana hidupku yang masih penuh warna. Warna yang di berikan oleh sahabatku begitu indah. Benar-benar nyesek yang namanya rindu. Aku jadi membenci rindu. Rindu itu penyakit hati. Sangat berat kalau belum ada yang mengobatinya.

Angkas menoleh ke arah Symphony dan melihat apa yang sedang Symphony lihat.

"Ayo," Angkas menarik tanganku seperti biasa.

"Mau kemana?" tanyaku heran. Emosional ku yang muncul karena melihat mereka, tersadarkan oleh Angkas.

"Kemana aja, jangan di sini. Lukanya udah di obatin," katanya.

"Makasih ya."

Aku dan Angkas kembali berjalan lagi. Pandanganku kosong. Aku adalah orang yang paling susah untuk melupakan orang yang sudah buruk terhadapku. Aku adalah orang yang mudah sakit hatinya. Aku merasa diriku lemah seperti ini. Seharusnya aku melupakan saja apa yang sudah terjadi. Tapi itu semua tidaklah mudah seperti apa yang di ucap.

Ini Kisahku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang