Temen² wattpad yang baca cerita ini, yu divote dan coment, biar semangat😣
Publish : 20 November 2020
SELAMAT MEMBACA CERITA 'INI KISAHKU'
***
Maaf. Bukannya aku memandang fisik, tapi aku tidak bisa memaksakan hatiku yang berbicara.
***
"Ra, lu ikut bakar-bakar? tanyaku pada Karra. Catur selalu menanyakanku ingin ikut bakar-bakar atau tidak. Aku risih karena dia terus menerorku diwhatsapp.
"Si Aul ikut?" tanya dia balik.
"Tadi si gua tanya dia ikut katanya."
"Yaudah ikut, gak enak juga kalau gak ikut," kata Karra. Ia sedang menunggu Ibunya untuk dijemput. Sedangkan aku tidak tahu harus pulang dengan siapa. Angkot sedari tadi tidak ada yang lewat.
"Mana Sym, angkot gak ada lewat. Ibu gua bentar lagi dateng. Lu mau ngeboti?"
"Gak usah, nanti juga ada," kataku pasrah.
"Apa jalan kaki aja lagi ya? Mampir dulu ke toko boneka. Tapi buat apa juga aku ke toko boneka lagi, aku sudah mempunyainya dari orang misterius. Aku kangen doraemon yang ada dirumah, dia menungguku," ucapku dalam hati. Aku memang suka berbicara melantur.
"Catur.." tiba-tiba Karra memanggil Catur yang baru saja lewat dengan temannya.
"Eh itu Ibu gua," kata Karra. Ibunya sudah datang, ia malah memanggil Catur. Untuk apa coba ia memanggilnya. Sekarang Catur sudah ada di dekat ku.
"Napa?" tanya Catur.
"Lu mau bareng gua gak Sym? Ayo bareng ge," tawar Karra. Ia mendiamkan Catur yang bertanya padanya.
"Gak usah, gua naik angkot aja," jawabku.
"Lu ngapain manggil gua Panjul?" tanya Catur pada Karra.
"Ngga jadi," Karra langsung naik ke motor.
"Yaudah gua duluan Sym," pamitnya.
"Iyaa," Karra sudah pergi. Catur dengan temannya masih ada di hadapanku.
"Sym, lu pulang naik angkot Sym? Bareng ama gua aja ayo."
Deg. Catur tiba-tiba menawarkan ku untuk pulang bersama.
"E..mang rumah lu gak jauh dari rumah gua?" tanyaku dengan ragu-ragu.
"Rumah lu dimana emang?" tanyanya balik.
"Perumahan Villa."
"Udah ge, gua ngelewatin. Ayo bareng gua aja Sym."
Aku mikir, "Mau aja kali ya, lumayan juga ada yang numpangin gak nunggu angkot."
Akhirnya aku menerima tawarannya. Sebenarnya sangat asing dan aneh, tapi mau gimana lagi, aku sudah jenuh dan bingung harus pulang naik apa.
Ada satu hal yang terpikir olehku. Mengapa Angkas tidak pernah menawarkan ku pulang bersama? Jangan halu Sym! Mungkin saja ia hanya kebetulan dekat denganmu, tidak ingin lebih. Kalau membicarakan Angkas, aku jadi terpikir lagi mengapa ia pura-pura tidak melihatku tadi. Positif saja, mungkin dia tidak benar-benar melihatku. Tapi sedih jika memang dia pura-pura tidak melihatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kisahku (TAMAT)
Teen FictionAku adalah gadis ceria yang berubah menjadi gadis polos dan pendiam yang membuat orang bosan karena ku. Aku ingin merubah masa-masa suram ku menjadi masa yang lebih berwarna. Apa aku bisa? Apa justru kehidupanku nantinya akan lebih suram dari sebel...