SELAMAT MEMBACA CERITA 'INI KISAHKU'
***
Memang benar ya, semua sesuatu yang berhubungan dalam diam itu menyakitkan. Salah satunya: mencintainya dalam diam. Semua terasa sesak bila tak terbalaskan, karena kita hanya menyimpan itu dalam kesendirian.
***
Semenjak kejadian kemarin, aku jadi tidak berani untuk kemana-mana. Bahkan hanya ke kantin saja aku tidak mau. Rasanya sangat malu jika harus bertemu Angkas atau orang yang tak sengaja aku telepon, takut mengira aku adalah wanita yang genit atau tidak benar. Padahal aku bukan tipe perempuan seperti itu.
Aku berharap kalau harus bertemu orang itu, dia tidak mengenali wajahku. Aku berjalan menengok ke kanan kiri, untuk berjaga-jaga takut bertemu. Tiba-tiba, ada laki-laki yang menyelengkat kakiku. Untung saja aku tidak terjatuh.
Aku melihatnya. Orang itu melihat ke arah mataku. Lagi-lagi yang ku dapatkan, tatapan matanya seperti berbeda. Tatapannya hampir mirip dengan Angkas. Aku tak memperdulikannya lalu lanjut berjalan lagi. Apa dia kembaran Angkas?
Pikirku ngaco.Apa semua orang disekolah ini aneh-aneh? Abisnya sedari tadi bertemu dengan orang yang tidak seperti pada umumnya. Sewaktu SMP, aku tidak pernah seperti ini. Ahh sudahlah! Memang dunia ini penuh dengan berbagai macam keanehan yang tidak dapat dikira-kira.
Aku berjalan dibawah lorong-lorong kelas yang masih sepi. Kebiasaan para siswa yaitu datang mepet waktunya. Tapi beda denganku, aku datang lebih awal. Bisa dibilang aku orang yang on time. Setiap ada janji atau apapun, aku tidak pernah telat. Aku benci orang yang tidak tepat waktu.
"Angkas," aku bertemu dengan Angkas, dan... Perempuan yang kemarin ku lihat dengan Angkas. Terlihat mereka sedang ketawa bahagia, dan itu membuat aku kesal. Pagi-pagi gini sudah ada saja yang membuat kesal.
"Itu siapa Aang?" tanya perempuan itu pada Angkas. Apa? Dia panggil Angkas Aang? Apa aku tidak salah dengar?
"Kenalin Sym, temen gua," kata Angkas padaku.
"Hei, gua Karen," ternyata namanya Karen. Karen mengulurkan tangannya padaku. Mau tak mau aku harus membalasnya.
"Symphony," aku tersenyum, tipis. Walaupun Angkas dan Karen hanya teman, tetap saja hati kecilku tidak suka melihatnya berdua.
"Kayanya kita bakal temenan nih.." kata Karen. Aku hanya merespon dengan tersenyum.
"Gua ke kelas dulu ya Ren, Kas," aku langsung berjalan ke kelas dengan perasaan menjengkelkan. Selama pelajaran, aku jadi tidak fokus karenanya.
***
"Sym, ayo ke kantin," ajak Karra.
"Gua gak ke kantin deh," padahal dalam hatiku, laper banget lagi.
"Yaudah, gua ke kantin dulu ya."
"Iya."
Pikiranku berubah. Aku memutuskan lari mengejar Karra. Karena kalau aku sudah lapar, rasanya sangat tidak tahan. Semuanya jadi tidak konsentrasi, seperti belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kisahku (TAMAT)
Teen FictionAku adalah gadis ceria yang berubah menjadi gadis polos dan pendiam yang membuat orang bosan karena ku. Aku ingin merubah masa-masa suram ku menjadi masa yang lebih berwarna. Apa aku bisa? Apa justru kehidupanku nantinya akan lebih suram dari sebel...