CLEFT [50]

465 48 103
                                    

Tembus berapa komen ya kira-kiraaa?

Yang dari kemaren dah nagih up annya. Jangan ngecewainnn yaaa:))))

Wajib komen perdialog di chapterr ini mahh

***

Seperti biasanya anak-anak Aligator dan Beesquad berkumpul di kantin. Padahal ini sudah jam pulang sekolah. Steffi memesan mie ayam karena sudah menginginkan makanan itu dari lama.

"Seminggu kedepan gak ada makan mie-mie an." peringatkan Iqbaal tegas.

Steffi mengangguk antusias. Iqbaal benar-benar menjaganya dengan baik semenjak minggu lalu mereka jadian. "Iyaa bawel," jawab Steffi pelan.

Seseorang berjalan tergopoh menuju mereka. "Kak Iqbaal, ka Shasha tenggelam di kolam indoor," tuturnya panik.

Iqbaal langsung beranjak dan tergesa menuju kolam indoor diikuti anak-anak Aligator yang lain. Steffi menghela napas. "Caper apa lagi sih si selingkuhannya Iqbaal. Gak bisa apa liat Iqbaal sama gue bentar aja." omel Steffi. Shasha memang jarang ke sekolah, kadang ada hari hari tertentu yang membuatnya harus izin karena ada kontrak pemotretan.

Semenjak Iqbaal kenal dengan Shasha, mereka memang jarang meluangkan waktu berdua bukan. Selesai mendamaikan Werewolf dan Aligator, eh muncul demit satu yang nyempil dihubungannya sama Iqbaal. Sue banget emang.

"Coba kita liat," usul Salsha yang langsung diangguki Zidny dan Syifa. Mereka lantas bangkit untuk menyusul anak-anak Aligator.

Steffi membeku saat melihat pemandangan dihadapannya. Rasanya ada batu besar yang menghimpit pernapasannya hingga membuat gadis itu sesak bukan main.

Iqbaal memberikan napas buatan untuk Shasha. Pemandangan itu yang Steffi lihat saat memasuki kolam renang indoor sekolahnya.

Salsha menoleh ke arah Steffi. Tau begini, ia mana mau mengusulkan untuk kesini. "Steff," panggil Salsha pelan.

Tanpa menjawab, Steffi langsung berbalik dan meninggalkan tempat itu. "Syif lo susulin Steffi gih," ucap Salsha pada Syifa.

Syifa mengangguk dan langsung menyusul Steffi. "Steff," panggil Syifa yang melihat Steffi berjalan dengan tatapan matanya yang kosong.

"Syif, biarin gue sendiri."

Steffi berlari dan mencegat sebuah taxi yang lewat. Untuk pertama kalinya Steffi merasakan sakit hati karena Iqbaal. Bisa-bisanya Iqbaal yang memberikan napas buatan untuk perempuan yang jelas-jelas tidak Steffi sukai itu.

Taxi itu berhenti di depan sebuah rumah yang digunakan anak-anak Werewolf berkumpul. Ia turun dari taxi dan berniat masuk. Gelak tawa anak-anak werewolf membuat langkahnya terhenti.

"Sayangggg, kamuu tuh ya, isengg banget sihh."

Suara yang begitu dikenal oleh Steffi masuk ke indera pendengarannya. Sepertinya mereka sedang bersenang-senang di dalam. Apa mungkin Steffi tega menghancurkan kebahagiaan mereka dengan menceritakan masalahnya saat ini. Apalagi mengingat hubungannya dan Endy yang memang kurang baik.

Steffi tidak bisa melakukan itu. Ia berbalik dan berjalan kaki menyusuri jalan yang sunyi itu. Langkahnya berhenti saat menemukan taman yang cukup luas, dan terdapat danau di sana.

Steffi duduk di kursi taman. Ingatannya kembali memutar memori beberapa jam yang lalu. Di mana Iqbaal dengan suka rela memberikan napas buatan untuk Shasha.

"Gue salah jatuh cinta sama lo, Baay." gumamnya kecil.

Steffi menunduk seiring air matanya yang berjatuhan. Air mata yang sejak tadi ia tahan, sekarang luruh juga. Hatinya sakit. Sungguh.

CLEFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang