CLEFT [36]

392 43 74
                                    

Comment perdialog sabii kali kalo mau cepet next wkwk

***

Semua kembali seperti normal. Anak-anak Aligator dan Beesquad berkumpul ramai di kantin sekolah. Seperti kebiasaan mereka sebelumnya. Kali ini, tidak ada acara diam-mendiami satu sama lain.

Iqbaal duduk di dekat Steffi seperti biasanya. "Kata Bunda, lo harus ke rumah malam ini. Bunda ngajakin dinner." kata Steffi pada Iqbaal.

"Hm."

"Pake jas ya Baay."

Iqbaal mengernyit heran. "Ogah." katanya kecil.

"Ihh gue mau lo pake Jas Bay. Biar ganteng."

"Mulai deh," gumam Bastian yang melihat mereka mulai berdebat.

Steffi memainkan jari Iqbaal yang di atas meja. "Yaa Bayy? Pake Jas?" kata gadis itu lagi.

"Gak. Panas."

"Rumah gue pake ac kali."

"Ngerti kata enggak gak?"

"Iya doang gue ngertinya. Jadi harus jawab iya aja. Yahh Bay?"

Iqbaal tidak menggubris. Pemuda itu mengambil minuman sodanya dan menenggaknya kecil. "Gue lupa ada urusan nanti malem. Bilangin Bunda next time aja gue ke sana."

"Anjingg, urusan apa lo?"

"Gak usah kepo. Ntar nangis."

"Bangsat," gumam Steffi sambil menabok pelan pipi Iqbaal.

Aldi menggeleng kecil. "Lo kalo sama Endy udah kaya kucing ke human aja Steff, clingy banget. Kalo sama Ndan aja, berasa tom and jerry. Ributtt mulu." kata Aldi yang mulai pusing mendengar mereka berdua.

"Mana anjing anjingan lagi," sahut Salsha.

"Gue gak bisa clingy sama dia. Ditabok yang ada kalo gue begitu." oceh Steffi.

"Maklum lah Steff, Ndan gue gak bisa mengekspresikan perasaan. Datar banget anaknya. Begitu begitu aja."

"Wow," kata Bastian yang tiba tiba gak nyambung sambil ngeliatin ke satu arah.

Mereka sontak ikut mengarahkan matanya ke arah pandang Bastian. Mereka lantas diam melihat seorang perempuan bak model melangkah anggun menyusuri kantin. "Eh kesini loh kayaknya," bisik Upan kecil.

Sesuai dugaan Upan, gadis itu melangkah menuju mereka dan memeluk Iqbaal dari belakang. Steffi mengernyit bingung. "Sapee lo?" tanya Steffi yang tidak suka melihat itu. Siapa yang suka melihat pacarnya dipelukin cewek lain.

"Aku kangen banget sama kamu, kenapa whatsapp aku gak dibales bales?"

Steffi menatap Iqbaal yang menatapnya santai. "Kamu ngapain di sini Sha?" tanya Iqbaal.

Upan terbatuk tabuk mendengar Iqbaal ber aku kamu dengan cewek itu. "Ndan lo kesambet?" tanya Upan heran.

"Sha?" Steffi mengangguk mengerti. Oh jadi itu gadis yang bernama Sha di kontak Iqbaal. Masih kalah jauh, kata Steffi dalam hati.

Steffi bangkit dari duduknya diikuti yang lain. Mereka hanya takut Steffi menjadi bringas dengan menjambak rambut Shasha. Kan gak lucu.

Steffi berhadapan dengan Shasha yang menatapnya bingung. "Kenalin, Steffi, pacarnya Iqbaal," katanya dengan bangga sambil menyodorkan tangannya ke arah Shasha.

Shasha menoleh menatap Iqbaal. "Ada yang mau kamu jelasin ke aku Baal?" tanya gadis itu.

Steffi menahan tawanya. "Gak ada yang harus dijelasin cowok gue, Sha. Dia deketin lo karena kemaren kita ada masalah. By the way, kita udah baik-baik aja sekarang. Iya kan sayang?" tanya Steffi dengan wajah mengancam pada Iqbaal.

CLEFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang