CLEFT [37]

461 43 100
                                    

Comment per dialog sabiii kaliii

###

Iqbaal memasuki markas setelah tadi mengantarkan Shasha pulang. Iqbaal melepas hoodienya dan duduk di single sofa. "Dia pulang sama siapa?" tanya Iqbaal yang entah pada siapa.

"Dijemput Bani," kata Upan memanasi keadaan.

Iqbaal mengangguk kecil. Ia menyandarkan diri di sandaran sofa.

"Lo kenal Shasha di mana Ndan?"

"Resto."

"Terus lo ajak kenalan gitu? Jamet banget Ndan gue." katanya lalu tertawa ngakak.

"Bangsat."

Iqbaal melayangkan botol minuman kosong ke arah Upan. "Gue nolongin dia. Kebetulan digangguin anak anak tongkrongan."

"Cewek jaman sekarang. Ditolongin aja baper." kata Bastian geleng-geleng.

"Gak bakal baper lah kalo si Iqbaalnya gak ngapa ngapain dia setelah itu." sahut Aldi lagi.

Iqbaal terdiam mendengar Aldi. Ia sedikit memperlakukan Shasha lebih lembut daripada perlakuannya ke Steffi. "Lo maunya Steffi apa Shasha?" tanya Karel tiba-tiba.

"Jangan sampe lo bikin ulah sama anak anak Werewolf loh Baal. Inget, Steffi itu spupunya Endy. Endy gak bakal terima kalo kesayangannya di apa apain sama lo." kata bang Kiki mengingatkan.

"Shasha menarik bang," jawab Iqbaal disertai senyum tipisnya.

"Sableng," komen Upan sambil geleng-geleng kepala. "Makin dilarang makin dikerjain bang sama dia." katanya melanjutkan.

"Jangan aneh aneh, Baal." kata Aldi.

"Gue kayaknya gak cocok sama Steffi."

"Lah begonya makin nambah," celetuk Upan.

Bastian menyikut pelan pinggang Upan. Memperingatkan pemuda itu agar tidak banyak bicara. Sudah tau komandannya tempramental sekali.

"Nih ya Baal. Cakep, iya. Mandiri, iya. Dewasa, iya. Main basket, bisa. Field commander, bisa. Bela diri, jago. Pinter, pastilah, Endynya aja pinter naudzubillah. Terus apalagii yang kurang?" cerocos Bastian.

"Justru karena gak ada kurangnya, jadi gak cocok sama gue yang banyak kurangnya."

Iqbaal meraih hoodie hitamnya lalu pergi dari sana. Meninggalkan kecengoan untuk anak anak Aligator. "Ceritanya si Ndan lagi gak percaya diri nih?" kata Upan sambil tersenyum tipis.

***

Endy baru tiba di bascampe dan mendapati Steffi yang ada diantara anak anak. "Sama siapa ke sini?" tanya Endy yang melepas hoodienya lalu meletakkannya ke sandaran sofa.

"Dianterin Bastian."

"Kenapa gak nelpon Bani buat jemput?"

"Kata anak anak ngerepotin Bani nanti. Jadi, gue dianter aja sama Bastian."

Endy mengangguk kecil lalu duduk di samping Steffi. "Minggu depan gue balik ke rumah." kata Endy.

Steffi berbinar senang mendengarnya. "Lo serius?" tanya Steffi memastikan.

"Iya."

"Tapi, kenapa harus minggu depan?"

"Devano yang bakal nempatin apartemen gue."

"Devano?"

Endy mengangguk kecil. "Dia mau sewa, tapi gue kasih."

Steffi membelalakkan matanya mendengar itu. Steffi menarik Endy untuk ke depan bascampe. "Lo gila ngasih apartement ke Devano?"

CLEFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang