Hayooo siapaa yang udah nungguinnn?
Jangan lupaa komen bawelnyaaa perdialoggg
***
Endy meminta Steffi untuk segera masuk ke rumah dan menunggu nya di kamar. Sementara Endy menatap Ajil tajam dengan tatapan membunuhnya. "Lo ketemu Steffi di mana?" tanya Endy tajam.
"Lo tanya Steffi aja."
"Jil."
"Ndy, lo tanya Steffi langsung."
"Ada hubungannya sama Ale?" tanya Endy lagi.
"Tanya langsung sama orangnya Ndy."
"Lo sahabat gue kan Jil?"
"Meskipun kita berdua sahabatan. Tetep gak etis kalo gue yang ngomong persoalan Steffi. Lebih baik lo tau dari anaknya sendiri."
"Gue masuk dulu." kata Endy yang langsung menyusul Steffi ke kamar. Endy langsung membuka kamar Steffi dan melihat gadis itu duduk di tepi ranjang.
Endy mengambil bangku yang ada di depan kaca rias Steffi dan duduk di hadapan Steffi. "Lo darimana Steff?"
Steffi diam enggan menjawab pertanyaan Endy. Steffi tau kalau Endy sepertinya mencium aroma alkohol. "Maaf Ndy," gumamnya kecil.
Endy mengusap wajahnya kasar mendengar permintaan maaf dari Steffi. "Lo minum?" tanya Endy lagi.
Steffi menggeleng, "gue cuman nolongin temen gue yang kobam disana."
"Siapa?"
"Lo gak perlu tau siapanya, Ndy. Yang penting gue gak minum."
"Terus Ale mana? Kenapa gak nganter lo pulang? Lo pergi tadi sama Ale."
Steffi menghela napasnya dan meraih tangan Endy untuk ia genggam. "Iqbaal ada urusan lain, jadi gak bisa nganter gue pulang."
Endy tersenyum tipis. "Harusnya lo nelpon gue buat minta jemput."
"Gue gak mau ngerepotin lo."
"Sejak kapan lo berpikir kayak gitu?"
Steffi terdiam. Ia menatap Endy yang menatapnya tajam karena pernyataan tadi. Tiba-tiba Ayah masuk dengan grasak grusuk ke kamar Steffi dan menarik cepat gadis itu untuk ia amati. "Lukanya di mana Dek? Udah ke rumah sakit?"
Deg
Steffi menatap Ayah yang mengamatinya dengan sorot mata khawatir. "Ayah kenapa?" tanya Steffi seolah tidak mengerti.
"Yah, kenapa?" tanya Endy yang juga ikut heran.
"Kenapa gak telpon Ayah sih Dek?"
Ayah memeluk Steffi dengan erat dan mengecupi pucuk kepala gadis itu berkali-kali. "Kita ke rumah sakit ya? Ayah takut kamu kenapa-napa." bisik Ayah pada Steffi.
"Ayah, Adee gak kenapa-napa." balas Steffi pelan.
"Yah, Steff? Apaan sih?"
"Kamu gak tau juga Ndy?" tanya Ayah mengamati putranya yang menatap bingung. Endy menggeleng kecil, "apa yang gak aku tau?" tanya pemuda itu yang kini mengepalkan tangannya erat.
"Rekan Ayah yang dikepolisian bilang kalo Steffi terlibat kecelakaan beruntun tadi."
Mampus. Bener kan kalau Ayah bakal tau. Rekan Ayah di kepolisian itu banyak banget. Jadi mustahil kalo berita kecelakaan itu tidak sampai ke telinga Ayah.
Yang dikhawatirkan Steffi satu hal. Iqbaal. Ayah pasti tidak akan tinggal diam jika sampai keselamatan putri kesayangannya berada diambang.
"Kecelakaan beruntun?" tanya Endy.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEFT
FanfictionSteffi Zamora seorang siswi pindahan dari US yang kemudian bersekolah di SMA Nusa Bangsa. Steffi dengan sejuta misterinya berhasil memenangkan sebuah pertaruhan yang membawanya menjalin hubungan dengan Iqbaal. Iqbaal yang notabennya seorang ketua g...