CLEFT[7]

572 44 12
                                    

Pulang sekolah Steffi, Iqbaal, dkk berkumpul di kantin sekolah yang masih buka. Suara latihan marching band memekakkan telinga mereka. "Marching band open member baru gak ya?" Tanya Steffi penasaran.

"Setau gue, mereka lagi nyari gitapati baru," sahut Syifa.

"Serius lo?"

"Iya."

Steffi tiba-tiba bangkit dari posisinya, spontan Bastian menahan lengan gadis itu. "Mau ke mana?" Tanya Bastian kepo.

"Daftar lah."

"Yang bener aja Steff," sahut Salsha menimpali.

Steffi menghela napas, "iya Caaa."

"Bisa lo?" Tanya Syifa ragu-ragu.

Steffi mengibaskan rambutnya sombong. Gadis itu tersenyum sambil memainkan alisnya rese. "Bisa dong, gue gitu loh."

Tanpa pikir panjang, Steffi menyentak tangan Bastian yang masih menahan lengannya. Syifa, Salsha, dan Zidny spontan mengikuti arah tujuan sahabat ajaibnya itu.

Steffi menuju ke pelatih marching band yang ada di tengah lapangan, "kak," sapanya sopan.

"Ya?" Jawab judes perempuan yang lebih tua dari Steffi.

"Bener lagi perlu gitapati?"

Perempuan itu mengangguk singkat. Lalu sorot matanya menatap Steffi dari ujung kaki hingga ujung kepala. Seolah sedang menilai.

"Gue boleh nyoba gak?" Tanya Steffi sumringah diiringi cengirannya.

Perempuan dihadapan Steffi itu terlihat mengernyit heran. "Situ bisa?" Tanya perempuan itu meremehkan.

"Steffi Zamora," ujar Steffi sambil menyodorkan tangannya bermaksud mengenalkan dirinya.

"Caitlin Halderman," jawab perempuan judes itu tanpa menyambut uluran tangan Steffi.

Steffi menurunkan kembali tangannya dengan kesal. Sombong sekali. Perempuan-perempuan seperti ini yang biasanya harus dikasi tunjuk kalau di atas langit masih ada langit.

"Takut kalah saing, eh?" Tembak Steffi tak kalah sombong.

Caitlin tertawa sinis. "Gue? Kalah saing? Mimpi," tuturnya sarkastik.

Steffi benar-benar dibuat geram. "So? Ayo battle sama gue. Siapa yang lebih mampu jadi gitapati. Lo atau gue?" Ucap Steffi tajam.

Tanpa mereka sadari, anak-anak Aligator sudah berkumpul di pinggir lapangan itu dan menyaksikan perdebatan mereka. Bastian menatap Steffi dengan penuh bangga. "Liat Baal, sifat lo sama dia, gak jauh beda." Tutur Bastian sambil merangkul Iqbaal.

Iqbaal tak menanggapi pernyataan Bastian itu. Baginya, itu tak menunjukan arti apa-apa.

"Bener sih Ndan. Lo sama dia itu 11 12. Sama-sama gak suka diremehin. Liat aja noh, digituin sama Caitlin aja dia langsung bereaksi. Jaga harga diri mati-matian. Sama kan kayak lo?" Ujar Upan panjang lebar.

"Iya yakk," sahut Aldi yang mulai melihat diri Iqbaal versi perempuan di diri Steffi.

Steffi dan Caitlin akhirnya adu kebolehan, mereka unjuk bakat masing-masing dalam menjadi Gitapati. Semua yang ada di pinggir lapangan benar-benar takjub melihat kelincahan dua gadis cantik itu dalam memimpin pertunjukan.

"Gak cuman bisa nyolot ternyata ya Baal," bisik Aldi jahil.

Bastian geleng-geleng kepala melihat kepiawaian Steffi dalam memimpin pertunjukan marching band itu. "Cewek lo emang paket lengkap Baal. Cantik, iya. Seksi, iya. Jago basket, iya. Bisa musik pula. Perfecto." Puji Bastian bangga.

CLEFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang