Seragam baru.
Tempat baru.
Juga, semangat baru.
Seragam hijau kuning dari taman kanak-kanak kini sudah berubah menjadi merah putih.
Seomgyu berulang kali membicarakan pakaian sekolah barunya, Beomgyu pun tak kalah senang dan berisik. Justru ibunda mereka yang kewalahan mendengar sorak tarik mereka.
Si kembar ditinggal Jihyo tepat di depan gerbang, keduanya kompak mengikuti acara hari pertama sekolah.
Selalu berdua, bahkan sebangku. Beruntung, keduanya satu kelas.
"Beom," seru yang gadis. Menarik tangan Beomgyu.
"Kenapa?"
"Pengen jajan," melasnya mengelus perut.
Beomgyu berdiri, melihat kantin dari jendela kelas. "Kayaknya belum boleh, Seom."
"Udah, tau! Nggak denger tadi ada bel?"
"Enggak." Beomgyu menggeleng.
"Makanya, dengerin yang bener. Sekarang aja jajannya."
"Ya udah deh, ayo."
Seomgyu menarik tangan Beomgyu keluar kelas, menerobos siswa siswi berseragam sama yang berada di sekitar.
Tak memakan waktu lama mereka sampai ditempat jajanan.
Beomgyu memincingkan mata, meneliti deretan jajanan. Dia menoleh. "Seomgyu pengen jajan apa?" tanyanya.
"Es potong."
Beomgyu menggeleng. "Inget kemaren apa? Pilek! Jangan itu."
"Hm, cimol?" Seomgyu nampak ragu.
"Nah, kalo itu ayo." Beomgyu mengangguk.
Keduanya membeli cimol bersama, menunggu sekitar tujuh menit karena giliran dengan murid lain.
"Mau makan dimana, Seom?"
"Tuh, kosong." Seomgyu menunjuk meja.
Si kembar terduduk berhadapan, sesekali melirik orang-orang yang melewatinya. Tanpa mengindahkan keadaan, keduanya sama-sama sibuk dengan jajanan.
"Dari pagi kita belum dapet temen lho, Beom," celetuk Seomgyu tiba-tiba.
"Masa sih? Tadi pagi, kan udah perkenalan."
"Tapi, kan kenalannya cuma di depan kelas."
Beomgyu terkekeh. "Nanti juga bakal kenal kok."
Seomgyu mengerut alis, melirik meja sebelahnya yang ditempati seorang anak laki-laki berkacamata.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOMGYU
Fanfiction[Longstory] [Selesai] [Baru direvisi sampai chapter 3] Karena pecandu dan barang kecil yang memabukan. Mendatangkan yang semestinya tidak bertemu dan memisahkan yang sebenarnya terikat. Sedang cinta ikut tumbuh dengan arti dan alasan yang tidak waja...