Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Minggu, 22 April 2007.
Sepasang pipi semu merona mengembung. Bibir kecil mengecap makanan manis sampai menempel ke sudut-sudutnya.
Dua tangan yang semula bersih menjadi lengket, terlalu lama menikmati makanan manis dan dingin, sampai setengah cair.
Beomgyu sadar, saat tangannya hendak meraih makanan milik saudarinya. Ada sesuatu yang lengket di sana.
"Ih, Seomgyu! Makannya nggak bener. Lihat! Sampai kena baju." Beomgyu menunjuk rok pendek Seomgyu yang sudah ternodai oleh es krim.
Beomgyu mendekati ayah dan ibu, menunjuk Seomgyu yang berjarak padanya.
Mengadu, "Mama! Papa! Seomgyu makannya berantakan."
"Seomgyu nggak sengaja." Seomgyu menggeleng, menunduk sambil menatap roknya yang kotor.
Memamerkan raut yang bingung. Seomgyu tidak tahu bagaimana cara untuk membersihkan roknya, karena tangannya pun sama-sama lengket dengan es krim.
"Sini, Mama bantu." Jihyo berdiri, mendekati putrinya. Mengelap tangan Seomgyu dengan tisu basah.
"Es krim Beomgyu mana? Udah habis?"
"Udah, Pa. Tapi Beomgyu pengen lagi."
"Lho? Udah dibeliin kok masih mau lagi?" Papa memeluk setengah punggung putranya.
Beomgyu menghela nafas, sambil melihat Jihyo yang masih membantu Seomgyu.
"Tadinya Beomgyu pengen nyobain es krim punya Seomgyu. Tapi, nggak jadi ah! Seomgyu makannya berantakan, pasti es krimnya udah kotor sama tangan Seomgyu."
Taeyong menepuk pundak Beomgyu, terkikik gemas melihat raut anaknya yang cemberut.
"Seomgyu masih belajar makan sendiri, Beom. Jadi Beomgyu harus bisa ajarin Seomgyu, biar sama-sama bisa mandiri."
Beomgyu menyilangkan dua tangannya. "Seomgyu payah! Masa belum bisa makan yang bener? Beom aja bisa."
"Apa sih, Beom?" Seomgyu yang mendengarnya mendelik jengkel. Dengan tungkai kecilnya ia berlari mendekati sang ayah dan Beomgyu.
"Iya, kan? Seomgyu udah gede masih aja makan nggak bener. Huu!"
Beomgyu menjulur lidah, Seomgyu mendengkus kesal sambil mendekati Jihyo yang terduduk-memintanya untuk dipangku.
"Udah jangan ribut, kalian sama-sama masih kecil," relai ibunda, memeluk Seomgyu yang terduduk di kakinya.
"Beomgyu tadi mau minta es krim Seomgyu ya?" Seomgtu tersenyum licik.
Beomgyu mengangguk. "Iya, emang kenapa?"
"Udah habis, wle!" ledeknya, menjulur lidah. Kini gantian, Beomgyu yang kesal.
"Sst! Nggak denger mama bilang apa? Kalian jangan ribut," tegur sang papa.
Beberapa saat si kembar berhenti bergaduh, tetapi masih saling memincingkan mata.
Tiba-tiba cairan perlahan mengalir dari lubang hidung, Seomgyu merasa hidungnya gatal.
Hacuw!
Jihyo (TWICE) & Taeyong (NCT)
Beomgyu and Seomgyu's ParentsBeomgyu & Seomgyu
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOMGYU
Fiksi Penggemar[Longstory] [Selesai] [Baru direvisi sampai chapter 3] Karena pecandu dan barang kecil yang memabukan. Mendatangkan yang semestinya tidak bertemu dan memisahkan yang sebenarnya terikat. Sedang cinta ikut tumbuh dengan arti dan alasan yang tidak waja...