Seomgyu membuka matanya bulat bulat setelah merasakan hawa tubuhnya yang panas dan kurang oksigen.
Posisinya yang saat tadi memeluk boneka beruang kini ia lepaskan rengkuhannya dan membuka selimut yang membaluti tubuhnya.
Seketika rasa kantuk yang ia bawa tidur sedari tadi menjadi hilang mendadak akibat kondisi tubuhnya yang tiba tiba menghangat.
Jam kini telah menunjukan pukul 23.00 dimana tepat empat jam yang lalu si kembar baru pulang dari rumah Taehyun. Iya, ini masih di hari dan malam yang sama.
Suasana sunyi dan gelap, dimana waktu semua orang sedang beristirahat.
Seomgyu bersandar pada dinding ranjang secara perlahan.
Suhu tubuh yang tiba tiba membuatnya tidak nyaman, detak jantung yang ikut serta dengan detakan cepatnya dan di susul nafas yang bergemuruh.
Semua ini tiba tiba saja Seomgyu rasakan di malam ini di saat keadaan sedang baik baik saja, tidak ada hujan, tidak ada musibah, bahkan saat ini Seomgyu sedang dalam keadaan tidak sakit.
"Panas" keluh gadis berambut sedada itu, ia berusaha mengikat rambutnya dengan tali karet walaupun keadaan dirinya sedang tak bertenaga sama sekali.
Usai dengan urusan rambutnya, Seomgyu menoleh pada ranjang Beomgyu dimana pemilik ranjang itu sedang tertidur pulas di atasnya dengan selimut yang menutupi setengah badan.
Rasa kantuk gadis itu hilang sempurna, suhu panas yang dihasilkan tubuhnya secara mendadak membuat dirinya sendiri tidak tenang, ia sesekali memperhatikan saudaranya yang masih tertidur juga sesekali mengusak usak kakinya pada sprei ranjang.
Seomgyu menghela nafasnya kasar, ia mengipas ngipas wajahnya dengan kedua tangan, gerakannya di buat cepat agar terasa hembusan anginnya, hingga lama kelamaan gerakan tangan yang semula sedang mengkipas menjadi getar.
Suhu panas didalam tubuh Seomgyu semakin lama semakin meningkat, hingga Seomgyu tidak bisa mengendalikan kondisi tubuhnya sendiri.
Kedua kakinya bergetar dengan tempo cepat yang semula hanya mengusak usak saja, tangannya pun sama begetar hingga Seomgyu sendiri meringis untuk menahan sekuat tenaga gerakan tubuhnya di luar kontrol.
Hey, bagaimana cara mencegah tremor mendadak seperti ini? Seomgyu merasa ada rasa sakit yang datang sesekali didaerah perutnya, ini semakin menyiksa rasa.
Seomgyu butuh bantuan, tapi siapa?
Memanggil nama Beomgyupun Seomgyu sudah tidak sanggup lagi, tenaganya terkuras habis akibat suhu tubuhnya yang mendadak tinggi, dan masih ditemani oleh gerakan kaki juga tangannya yang terus bergetar saat ini.
"AAAAAAAAAAAAAH" Jeritan dari pita suara Seomgyu terdengar lantang dan bergetar, nyaris seperti spiker dengan volume yang paling besar, tubuhnya kaku hingga kembali pada posisi terebah menyamping, Seomgyu menangis tak tahan dengan rasa sakit yang mendadak saat ini.
Teriakan Seomgyu yang membuat pita suaranya sedikit sakit, disisi lain membawa keberuntungan juga, hal ini membuat Beomgyu terperanjat hingga terbangun dari tidurnya.
"S-Seomgyu? Seomgyu kenapa?" Membulatkan matanya, terkejut bukan main disaat ia melihat Seomgyu dengan keadaan seperti ini.
Tanpa memikirkan kondisi tubuhnya yang masih belum terlalu sadar, Beomgyu cekatan bangkit dari ranjangnya mendekati Seomgyu.
"Kenapa Seomgyu? Kenapa bisa begini lagi?" Tanyanya lalu duduk di samping ranjang, Beomgyu memegang kedua pundak Seomgyu, ia menggerakan tubuh gadis kembarnya itu supaya bersandar pada tubuhnya.
Khawatir sudah melihat Seomgyu yang saat ini sedang kejang kejang, tubuhnya sangat terasa panas, kaki dan tangannya masih tidak ingin berhenti bergetar sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOMGYU
Fanfiction[Longstory] [Selesai] [Baru direvisi sampai chapter 3] Karena pecandu dan barang kecil yang memabukan. Mendatangkan yang semestinya tidak bertemu dan memisahkan yang sebenarnya terikat. Sedang cinta ikut tumbuh dengan arti dan alasan yang tidak waja...