"Petugas BNN?" Tanya Jihyo penuh kerut, selagi menilik kertas kotak kecil milik si kembar.
Seomgyu mengangguk, enggan bersuara karena masih mengunyah nasi goreng buatan Jihyo.
Sangat disayangkan bila Seomgyu tidak menikmati nasi tersebut walaupun hanya satu kunyahan yang terlewat.
Beomgyupun sama, mengangguk kepada Jihyo lalu meminum air mineral.
"Kenapa Mah?" Tanya Beomgyu heran, lekas menyuap satu nasi goreng lagi.
Saat ini mereka bertiga berada di ruang makan.
Meja putih berbentuk persegi panjang, Jihyo yang baru saja memasak nasi goreng kecap sebanyak dua porsi untuk anaknya ikut menemani si kembar makan.
"Gapapa Beomgyu, oh iya nanti Seomgyu jangan lupa minum obat ya?" Jihyo menggeleng.
"Iya Mah, vitamin yang dari Sekolah juga Seomgyu minumkan?" Tanya Seomgyu, mempercepat makannya karena nasi di atas piringnya sudah sedikit lagi.
Jihyo belum menjawab, menimang-nimang apa anak perempuannya ini harus meminum vitamin yang diberi oleh pihak Badan Narkotika Nasional atau tidak?
Karena obat dari Dokter Mina saja masih ada, lengkap dengan vitaminnya.
Pikirnya, jika Seomgyu meminum vitamin dari suruhan Pemerintah itu, penyembuhan dari obat resep Dokter akan terganggu.
Lagipula Jihyo ingin Seomgyu bisa segera pulih dan terhindar dari penyakit yang ia dan Taeyong khawatirkan sejak dulu.
"Jangan diminum Seom, minum vitamin yang dari Dokter Mina aja ya. Kalau Beomgyu gapapa, minum aja." Putus Jihyo, tersenyum menatap si kembar bergantian.
"Tapi susunya boleh diminum gak, Mah?" Tanya Seomgyu kembali, berharap ia mendapatkan jawaban iya atau hanya sekedar anggukan.
Jihyo terdiam kembali, tiba-tiba saja ingatannya berlari kepada isi kulkas.
"Susu yang dari Taehyun aja belum habis, kan? Tinggal sedikit lagi? Mending minum susu yang dari Taehyun dulu."
"Lah? Emang gak basi? Udah berhari harikan?" Tanya Beomgyu.
"Enggak basi, tadi siang Mamah minum seteguk kok, masih bagus."
Beomgyu mengangkat piringnya yang sudah kosong juga piring Seomgyu, membawanya ke tempat cucian piring.
"Boleh diminum sekarang gak Mah susu yang dari Taehyun?" Tanya Seomgyu yang melihat Beomgyu kini tengah membuka isi kulkas.
"Boleh, tapi jangan lupa minum obat juga, Mamah mau ke kamar dulu ya."
Kini Jihyo bangkit dari duduknya, meninggalkan si kembar diruang makan lalu melesat masuk kedalam kamarnya.
Untung saja obat yang Seomgyu konsumsi ini aman jika bersamaan dengan minum susu.
Jadi, Seomgyu tak harus menunggu selama dua jam untuk memisahkan waktu minum obatnya dengan susu.
Seomgyu menelan tablet obat yang tadi berada di atas meja, lalu meneguk air mineral untuk menghindari bekas pahit di mulut.
Setelah selesai, Seomgyu memerhatikan kembarannya yang kini sedang sibuk mencari botol susu.
"Udah ketemu belum Beom?" Tanya Seomgyu.
"Mana ya? Oh ada nih." Beomgyu mengambil botol tersebut lalu ia bawa kehadapan Seomgyu.
"Sedikit lagi." Ucap Seomgyu saat Beomgyu duduk di sebelahnya, ia memerhatikan permukaan susu yang berada di dalam botol.
Tingginya hanya sekitar lima centimeter, diameter botolnyapun tidak terlalu panjang, mungkin susu ini bisa habis dengan empat kali tegukan saja.
Ingin mengetahui volume susunya? Mana sempat, sudah di tenggak oleh Seomgyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOMGYU
Fanfiction[Longstory] [Selesai] [Baru direvisi sampai chapter 3] Karena pecandu dan barang kecil yang memabukan. Mendatangkan yang semestinya tidak bertemu dan memisahkan yang sebenarnya terikat. Sedang cinta ikut tumbuh dengan arti dan alasan yang tidak waja...