"...kalian bertiga itu temen SD gua, kan?"
Ryujin masih menatap Taehyun yang tertunduk malu, menahan tawa sendiri melihat kondisi teman masa kecilnya yang menurutnya lucu.
Gadis di sampingnya. Seomgyu mengerutkan alis tak percaya menatap Ryujin, di benahi beberapa pertanyaan yang tersimpan di pikiran.
"Ya elah, gua kira kalian siapa. Ternyata temen SD gua?" semua orang. Baik Yuna, Hueningkai, si kembar juga Hyunjin saling menatap satu sama lain, bingung untuk mengeluarkan kalimat apa yang tepat untuk saat ini.
"Taehyun, gimana kabar lu? Apa masih gagap?"
"Udah gak ada istilah si cacat mulut lagi dong selama gua gak ada? Hahahaha..."
Tak ada niat menunggu seorangpun menanggapi ucapanya, Ryujin membuka suara kembali dengan tawanya lepas di tengah kediaman.
Taehyun mengepalkan dua tangannya, memejamkan mata beberapa saat sebagai penahan rasa sakit hati yang pernah di perbuat dulu oleh Ryujin dan teman temannya.
Teringat lagi, seolah olah otomatis kembali.
Masa kecil yang semestinya terkenang akan kesan manis justru terbalik ke arah yang berlawanan.
Kedua mata Taehyun terus berkedip sembari menatap ke arah asal secara terus menerus, nafasnya bergemuruh samar nampak tak tenang.
"Ryujin?!" Celetuk Seomgyu yang kedua kalinya, menengok sekilas pada Ryujin yang tersenyum dengan manis...
Oh, ralat! Senyumnya sama sekali tidak sopan.
Taehyun mengambil sedikit ancang ancang untuk menghindarkan diri dari Ryujin dan beberapa orang di sana.
Bersama dengan suasana hati yang kian memanas menjadi pendorongnya untuk menghapus pandangan dari wajah Ryujin dengan segera.
Ia berjalan cepat setengah berlari ke wilayah belakang Sekolah, langkahnya semula terdengar jelas menyentak permukaan tanah, semakin menjauh semakin tak terdengar.
Menghindari indahnya keramaian para siswa siswi yang sedang bergurau ria, ia kira berkerumun bersama teman teman sangat menyenangkan.
Tapi ternyata tidak, tidak selalu.
Buktinya ia bertemu lagi dengan teman masa kecil yang sangat tidak Taehyun sukai.
Mungkin dalam kata lain, Taehyun benci.
"TAEHYUN" Seomgyu berdiri dari duduknya, terkejut melihat sang pacar menjauhi tempat.
Tanpa ia pedulikan beberapa temannya, Seomgyu berlari mengikuti langkah Taehyun yang kini terisak.
"Heh, lu apa apaan sih? Kalau mau ngomongin orang pake otak lah dikit" Hyunjin memukul meja sedikit keras tak kalah dengan suaranya yang lantang, membuat Ryujin sedikit terperanjat menatapnya cepat.
"Kok lu jadi marah sama gua? Apa yang salah sih? Gua cuman nanya kabar si Taehyun doang" Ryujin mengerutkan alisnya, rasa tak terima membuat ia bergeser dari duduknya menjauhi Hyunjin.
"Tapi lu cenderung ngehina, lu bisakan nanya kabar selain kekurangan dia?" Hyunjin menyeringai, bangkit dari duduknya dengan cepat, berniat menarik paksa Ryujin yang sudah membuat suasana tak mengenakan pergi dari area kantin.
"Emang kenapa sih? Lu gak tau masa SD gua mending diem aja. Lepasin!" Ryujin menolak, mencoba menahan tangannya yang di paksa bangkit dari duduknya.
"Sini, orang kayak lu harus di penjara di kelas" kalah membela diri sendiri membuat Ryujin berdiri dengan penuh tekanan, di seret ke dalam kelas secara paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOMGYU
Fanfiction[Longstory] [Selesai] [Baru direvisi sampai chapter 3] Karena pecandu dan barang kecil yang memabukan. Mendatangkan yang semestinya tidak bertemu dan memisahkan yang sebenarnya terikat. Sedang cinta ikut tumbuh dengan arti dan alasan yang tidak waja...