Si kembar menyuap santap sarapan mereka sembari menundukan kepala menyesal, si kembar di perhatikan lamat lamat oleh sang Ibundanya yang berwajah mendung dan sangat mengerikan bagi mereka.
Tertegun gundah, ini di sebabkan oleh Jihyo yang memarahi kedua anaknya karena ia mendapati si kembar tertidur satu ranjang saat hendak membangunkan mereka.
"Ngerti gak, tadi Mamah bilang apa?" Tanya Jihyo tegas, menegakkan leher kepalanya.
"Ngerti Mah" jawab si kembar kompak, sedikit tak meyakinkan.
"T-tapi Mah, kitakan saudara. Lagian kita tidur bareng karena Seomgyu gak bisa tidur" Beomgyu membuka suara, masih belum bisa menatap kembali Jihyo yang masih kesal.
"Tapi tetep aja kalian itu udah dewasa, gak boleh tidur bareng"
"Mah, Seomgyu gak bisa tidur kemarin" perlahan Beomgyu menaikan dagunya, melirik mata Jihyo dengan berhati hati.
Keinginannya untuk Jihyo tidak menyalahkan Seomgyu maupun dirinya masih sangat berambisi, lagipula dimana letak kesalahannya?
Fakta bahwa si kembar tidur dengan tenang tadi malam, tidak ada yang di rugikan bahkan Seomgyu bisa meraih rasa kantuknya.
Jadi, kenapa Jihyo perlu marah? Pikir Beomgyu masih kelimpungan sendiri.
"Ya udah lain kali kalau gak bisa tidur ke kamar Mamah aja" Jihyo melengos, bangkit dari duduknya ke dalam kamar meninggalkan kedua anaknya yang tengah sarapan.
Si kembar diam diam memperhatikan pergerakan Mamahnya, selang beberapa detik Beomgyu menoleh kepada gadis kembarnya lalu berkata.
"Seom, maafin Beomgyu ya? Gara gara Beomgyu ngelonin Seomgyu, kita jadi dimarahin"
"Gapapa Beom, kan ini semua karena Seomgyu yang gak bisa tidur"
Sedikit lega, walaupun sebenarnya masih tak percaya dengan sikap Ibundanya. Beomgyu menghela nafas dengan leluasa.
"Ya udah, kita siap siap yuk" Beomgyu tersenyum simpul, mengambil piring Seomgyu tak lupa dengan piringnya sendiri untuk di simpan di tempat pencucian piring, di sudut dapur.
"Ayok, Seomgyu mau pake cream pelembab sedikit"
"Udah di bilangin, Seomgyu udah putih nanti makin putih kayak hantu kalau pake begituan"
"Putih tapi gak terawat sama aja! Lebih baik kulit item tapi terawat"
"Begini nih kalau udah keracunan skincare. Pasti Yuna, kan yang nyaranin Seomgyu pake begituan?"
"Beomgyu tau aja. Yuna, kan selebgram"
Si kembar memasuki kamarnya bersama, menyiapkan diri masing masing tanpa terburu buru.
Selang beberapa menit, si kembar keluar dari kamarnya menghampiri Jihyo untuk meminta ijin pergi ke Sekolah.
>><<
Seomgyu bersama Yuna duduk bersebelahan di belakang Hueningkai dan Taehyun yang duduk satu bangku.
Hari kedua Sekolah, kelas 10 IPA 1 di penuhi oleh beberapa orang dewasa yang mengenakan baju putih dengan celana hitam rapih.
Seperti yang ada di depan gerbang Sekolah, spanduk dari Pihak BNN. Beberapa orang dari sana mendatangi Sekolah hari ini.
"Selamat pagi anak anak, Saya Pak Doyoung dari Badan Narkotika Nasional" Doyoung membuka suara, tersenyum dengan semangat mengedarkan pandangan ke seluruh kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOMGYU
Fanfiction[Longstory] [Selesai] [Baru direvisi sampai chapter 3] Karena pecandu dan barang kecil yang memabukan. Mendatangkan yang semestinya tidak bertemu dan memisahkan yang sebenarnya terikat. Sedang cinta ikut tumbuh dengan arti dan alasan yang tidak waja...