[Sequel 1] Real dream.

91 25 14
                                    

Janji tidak akan sungkan merisak ketenangan jiwa meski telah lepas dari raganya.


























"Taehyun, keluar dulu nak."

Pintu kamar Taehyun terbuka, Dahyun muncul dari balik sana memanggil putra tunggalnya.

"K-ke-ke-ke-kenapa Mah?"

"Sepupu kamu udah dateng." Jawab Dahyun dengan suara yang dipelankan, lekas Taehyun menghampiri Ibunya.

"Kalian disini aja dulu ya? Mamah mau ke pasar sebentar."

"Iya Tante."

Selepas dari Dahyun pergi belanja dibawah langit sore, Taehyun bersama sepupunya berdiam diri diruangan utama.

Memakan makanan ringan tanpa ada obrolan, yang terdengar hanya suara yang ada didalam Televisi.

Selang beberapa menit Taehyun mengakhiri kesunyian, mengetik sesuatu didalam ponselnya lalu ditunjukan kepada sepupunya.

Mau berapa hari Mba nginep disini?

"Eh? Jangan panggil Mba kali, kita seumuran, panggil gua Rae." Ucapnya ikut menengok.

"O-oh i-i-i-iya, R-Rae." Taehyun mengangguk, kembali mematikan ponsel ketika dirasa sudah tak dibutuhkan lagi.

"Gua gak tau sampai kapan tinggal disini." Lanjutnya setelah Taehyun memanggil dengan nama yang benar.

Dia Kang Raehyun, anak perempuan dari Adik Dahyun yang lahir di Bekasi.

Raehyun seumuran dengan Taehyun namun baru kali ini mereka saling mengenal.

Mengingat faktanya, tempat tinggal mereka berbeda dan Orangtua dari mereka sama-sama sibuk, jadi tak ada waktu untuk saling bertemu.

Mendengar penjelasan Raehyun, Taehyun hanya mengangguk hingga belah bibirnya berucap bisu, Oh katanya.

"Oh iya Tae, kata Tante Dahyun lu punya Adek ya?"

Terjeda beberapa menit lagi, Raehyun mengajak Taehyun bicara meski sang wira sulit berucap, sesekali ia menggunakan ponselnya untuk mengetik sebuah jawaban.

"Hah? Siapa tadi namanya? Seomgyu?"

Taehyun mengangguk.

Tak sadar percakapan mereka berjalan lebih jauh, Taehyun bercerita tentang beberapa orang yang berperan banyak memengaruhi kehidupannya.

Sampai Taehyun juga bercerita, tentang yang kedua kalinya mengalami kegagapan.


























>><<

























"Tolong jenguk makam Seomgyu, disana banyak surat yang Beomgyu simpen, bawa semuanya dan baca."

"Jangan lupa juga, tolong tepati Janji Seomgyu buat Beomgyu ya? Seomgyu mohon."

"Aaah!"

Dug

Raehyun terkejut, menjerit pelan kala kesadarannya terbangun oleh mimpi mendatang.

SEOMGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang