[Chapter 18] Beomgyu as monkey.

206 56 50
                                    

Seomgyu meletakan dua piring kotor yang baru saja ia dan Beomgyu gunakan kecucian piring dengan berhati hati agar tidak meleset atau terjatuh.

Menumpuk piring piring tersebut agar lebih mudah saat di cuci, kemudian Seomgyu bergeser ke arah tumpukan gelas, mengambil salah satu dari beberapa gelas kaca yang tersusun disana.

Di genggamnya gelas tersebut, Seomgyu membawanya ke tempat meja makan yang tersinggah seluruh keluarganya disana.

Jihyo dan Taeyong duduk bersebelahan dengan dua kursi milik si kembar di hadapannya, Seomgyu mendekati satu kursi kosong miliknya.

"Gelas Beomgyu mana?" Beomgyu memperhatikan satu gelas kaca yang di bawa Seomgyu, dua belah bibirnya sedikit terbuka, termenung ia tidak mendapati gelas.

"Oh iya Seomgyu lupa, gelasnya berdua aja deh" ucap Seomgyu sembari terkekeh hambar, menyambar satu botol besar berisi susu murni yang Taeyong beli sepulang kerjanya.

"Udah di beliin susu, baiknya bilang apa?" JIhyo memperhatikan selama Seomgyu menuang susu murni yang berwarna putih bersih tersebut kedalam gelas kaca.

"Makasih Papaaaaah" tanggap keduanya, si kembar berterimakasih secara kompak.

"Hahaha sama sama" gemasnya Taeyong, ia tersenyum bungah melihat kedua anaknya.

"Yang minum duluan Beomgyu ya?" Beomgyu menilik dalam dalam gelas berisi susu tersebut, ia membasahi bibir bawahnya dengan air liur di bantu lidah sedikit.

Bahkan saat ini ia ingin sekali langsung menenggak habis susu tersebut.

"Gak boleh, ini yang ambil Seomgyu jadi harus Seomgyu dulu" gadis kembar Beomgyu menggelengkan kepalanya dengan cepat, lekas ia menarik gelas kaca yang berada di pegangannya lalu meminum susu murni tersebut sampai habis setengahnya.

"Ahh" Seomgyu merasakan aliran susu segar itu melewati mulut hingga masuk ke tenggorokannya, di letakan kembali gelas tersebut di meja tepat di hadapan Beomgyu.

Beomgyu tersenyum sumringah, sekarang giliran dirinya merasakan segarnya susu murni yang sedari tadi ia tunggu tunggu kenikmatannya.

Beomgyu mengambil alih gelas kaca tersebut, meneguk seluruh zat cair berwarna putih tersebut hingga tiada sisa setetespun.

"Udah minum susunya? Jangan lupa di simpen lagi di kulkas" Jihyo melipat kedua tangannya di atas meja, masih memperhatikan gerak gerik kedua anak kembarnya.

"Iya Mah" jawab Beomgyu.

"Papah, pasti mau tidur siang ya nanti?" Seomgyu meneliti raut wajah Taeyong yang terlihat lipatan kantung di kedua matanya, wajah lelah itu sangat mendeskripsikan seorang ayah pekerja keras, Seomgyu sangat pangga kepada Papahnya.

"Iya Seomgyu, kapan kapan Papah sempetin waktu buat kalian berdua okeh?"

"Okeh Papah" Seomgyu tersenyum bungah, Taeyong bangkit dari duduknya menuju kamar hingga tersisa si kembar dan Jihyo di ruang makan.

Tak ada aktifitas apapun yang harus di lakukan, Seomgyu melihat jam yang tergantung di dinding.

"Jam sembilan?" Celetuknya.

"Iya Seom, kenapa?" Tanya Beomgyu yang menanggapi.

Baru saja teringat, Seomgyu ada janji bertemu dengan Taehyun untuk terapi bicara seperti biasa.

Seomgyu mengangkat kedua alisnya, ia bangkit dari duduknya lalu berkata.

"Seomgyu mau main ke rumah Taehyun ya Mah" ucapnya belum sempat Jihyo menjawab Seomgyu sudah memajukan langkah kakinya keluar rumah.

SEOMGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang