[Chapter 5] Rumah Taehyun.

388 117 146
                                    

Para siswa siswi berseragam putih biru berhamburan keluar kelas dibawah langit siang menjelang senja.

Beberapa dari mereka ada yang berjalan lambat, berjalan santai bahkan ada yang terburu-buru keluar dari area Sekolah.

Di hari pertama Seomgyu sekolah, ia tidak merasa lelah sama sekali walaupun jadwal belajar di sekolah yang terbilang full day.

Gadis kembar Beomgyu mengikuti jadwal sekolah yang di tentukan pemerintah dengan baik.

Waktu istirahatnya tadi ia habiskan bersama Yuna, sahabatnya sejak hari ini.

Tampak seperti orang sehat jasmani, Seomgyu tersenyum riang melewati hari ini dengan senang hati.

Hampir tak tampak sedikit fisiknya yang lemah karena baru pulang dari penginapan rumah sakit.

"Gua cabut duluan ya Seom? Udah di jemput soalnya tuh sama bokap."

Yuna menunjuk sepeda motor berwarna kelabu gelap yang di naiki oleh seorang pria parubaya.

"Iya Yun, hati-hati ya " Seomgyu menghentikan langkahnya ketika ia dan Yuna sampai di depan gerbang sekolah.

Ia tersenyum menatap Yuna dan melambaikan tangan kanan saat Yuna mulai melangkah menjauh.

"Sip, jangan lupa besok kita beli donat lagi." Seomgyu mengangguk juga terkekeh mendengar seruan Yuna dari sana.

Tak lama saat Yuna menghilang dari pandangannya, Seomgyu berbalik badan, meneliti area Sekolah yang masih ramai akan murid yang keluar.

Dua matanya mencari seseorang sembari menunggu Jihyo datang menjemput.

Kedua tangan Seomgyu menggenggam tali gendongan tas sesekali meremas-remas tali tasnya agar tidak bosan dalam kegiatan menunggu.

Tidak memerlukan waktu lama, dalam durasi tiga menit Seomgyu melihat Beomgyu berjalan mendekatinya.

Ia tersenyum sumringah, melambaikan tangan sebentar ketika melihat seseorang yang ia cari.

"Beomgyu." Ucapnya tidak terlalu keras, sang putra membalas lambaian tangan.

Semakin dekat jaraknya, Beomgyu berdiri di depan Seomgyu, menghela nafas panjang.

"Mamah belum sampai ya Seom?" Tanya Beomgyu memerhatikan area parkir depan sekolah.

"Belum." Balasnya menggeleng.

"Gimana tadi belajarnya? Pas istirahat Seomgyu kemana? Kok Beomgyu gak liat?"

Tanya Beomgyu mengingat tadi selama sekolah berlangsung, ia sama sekali tidak melihat Seomgyu.

"Seomgyu baik-baik aja Beom, belajarnya lancar tadi Seomgyu paham pelajaran tentang hukum newton, waktu istirahat Seomgyu sama Yuna ke kantin sebentar karena cuma beli donat."

Beomgyu mengangguk, tersenyum kepada Seomgyu lalu berkata.

"Pelajaran IPA itu susah, masa Seomgyu bisa paham?"

"Bisa dong, kan Seomgyu pinter gak kayak Beomgyu." Usil Seomgyu terkekeh saat melihat Beomgyu yang mengerucutkan bibir.

"Hm... terus tadi Yuna itu siapa?"

"Dia temen sebangku Seomgyu, asik orangnya, banyak bicara dan pokoknya friendly banget Beom..."

"...Yuna udah Seomgyu anggap jadi sahabat Seomgyu mulai hari ini... oh iya dia perhatian juga sama Seomgyu."

"Wah beneran? Asik dong kenalin sini sama Beomgyu." Beomgyu ikut bungah ketika Seomgyu bercerita dengan semangat.

"Iya nanti Seomgyu kenalin."

SEOMGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang