Alur kehidupan berjalan maju mulai dari Jungkook yang di paksa menikah dengan Dahyun oleh kedua Orangtua mereka.
Pada awalnya keharmonisan rumah tangga baru mereka berjalan mulus, antara Dahyun juga Jungkook saling mengasihi juga menyayangi.
Jungkook merupakan seorang pemuda berhati jernih, tak jarang jika ia selalu menemani istrinya kemanapun ia pergi.
Jungkook menjadi seorang pemimpin yang benar di mata Dahyun saat itu.
Ia pintar dalam urusan rumah bukan hanya urusan pekerjaan.
Tapi seiring berjalannya waktu, kejernihan dari dalam raganya mulai mengkeruh.
Seolah olah ternodai oleh sebuah faktor yang mengisolasi kebebasan nurani.
Jungkook sadar, bahwa kasih sayangnya kepada Dahyun hanya sebatas paksaan dari perjodohan Orangtuanya.
Jungkook belum pernah merasakan dilema asmara kepada seorang perempuan tanpa paksaan, atau dari hasil nalurinya sendiri.
Cintanya kepada Dahyun hanya sebatas formalitas, untuk menyenangi permintaan Orangtuanya dan Orangtua Dahyun saja.
Hingga saat umur pernikahan mereka hampir mencapai dua tahun.
Dahyun belum juga mengandung seorang anak, hal ini membuat Jungkook tak lagi bisa menikmati rumah tangganya bersama Dahyun.
Semuanya terasa begitu lelah.
Hingga suatu hari sepulang dari Kantor kerjanya malam, Jungkook memilih pulang melewati gang yang tak terlalu sempit.
Mengarahkan setir mobilnya untuk berbelok ke arah kiri yang biasanya berbelok ke kanan.
Melewati jalan sepi yang biasanya melewati jalan ramai.
Jalan yang merusak nasib keturunannya sendiri tanpa Jungkook duga dan rencanai.
Jalan ini yang berhasil mengubah pendirian pemuda tersebut hingga hatinya ikut terhanyut mati.
Bisa di katakan pula, ini jalan yang mengakibatkan lahirnya cerita ini.
Jungkook tak ada niatan khusus, hanya ingin mencoba jalan yang baru untuk melihat suasana malamnya gang di pinggir Ibu Kota.
Dengan kesunyian, Jungkook terkejut saat mendengar suara seseorang sedang memarahi manusia lain.
Kebetulan jendela mobilnya juga terbuka pada saat itu membuat suara yang terdengar semakin jelas.
Jungkook perlahan mengurangi kecepatan mobilnya.
"Permisi Mba, maaf. Ada apa ya?"
Jungkook melihat seorang wanita yang sedang di tunduki oleh tiga orang, terlihat seperti seorang majikan dengan tiga anak buah.
Lantas Jungkook memberhentikan laju mobilnya, penasaran.
Wanita yang saat itu bertemu dengan Jungkook adalah Nayeon.
Nayeon si pecandu narkoba juga penikmat minuman keras.
Pembisnis hebat dalam kegelapan uang.
Pemilik wajah cantik nan lugu layaknya seorang malaikat yang pantas mempunyai dua sayap putih.
Nayeon membalikan badannya melirik wajah Jungkook di dalam jendela mobil.
Tak peduli dengan orang yang baru saja ia temui ini, Nayeon bercerita kepada Jungkook mengenai tiga orang pekerjanya yang tak benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOMGYU
Fanfiction[Longstory] [Selesai] [Baru direvisi sampai chapter 3] Karena pecandu dan barang kecil yang memabukan. Mendatangkan yang semestinya tidak bertemu dan memisahkan yang sebenarnya terikat. Sedang cinta ikut tumbuh dengan arti dan alasan yang tidak waja...