—
Sebelumnya Jungkook tidak pernah menyangka bahwa pagi harinya akan diawali dengan kekacauan seperti sekarang ini ketika sepasang mata pria itu menangkap kehadiran sang Ibu yang datang berkunjung tanpa memberitahunya terlebih dahulu.
Sejenak Jungkook terdiam tidak tahu harus melakukan apa. Tetapi, begitu berhasil kembali membaca situasi, pemuda itu pun lekas menoleh pada sisi ranjang disebelahnya dan seketika langsung mengernyitkan kening karena sudah tidak mendapati sosok wanita aneh yang menjadi lawan bicaranya beberapa menit yang lalu.
"Apakah Ibu mengganggu pagi mu?"
Jungkook sontak kembali menatap ibunya tersebut dengan raut wajah yang tampak sedikit gugup."I-itu—tidak, sama sekali tidak mengganggu. Aku hanya sedikit terkejut dengan kehadiran ibu yang tiba-tiba saja sudah berada disini."ujar pria Jeon itu kemudian, membuat sang ibu lantas berjalan mendekati tempat tidur Jungkook.
"Tadinya ibu berpikir bahwa tidak ada orang di dalam karena tidak ada yang membukakan pintu ketika ibu menekan bel. Lagipula, bukankah kau memberikan kunci cadangan rumah ini pada ibu, sehingga ibu tidak perlu lagi menunggumu begitu ibu ingin datang berkunjung."
"Kenapa ibu tidak menelponku terlebih dahulu?"
Sang ibu lantas melempar senyumnya mendengar pertanyaan Jungkook."Ibu hanya ingin memberikan kejutan untukmu."
Jungkook tampak memberengut kesal. "Dan sekarang ibu berhasil mengejutkanku."
Nyonya Jeon hanya tertawa ringan menanggapi ucapan Jungkook, kemudian hendak melangkah keluar dari kamar sebelum tiba-tiba saja keningnya mendadak mengernyit seperti tengah memikirkan sesuatu."Ah, ya, Jungkook, apakah tadi hanya halusinasi ibu saja sebab ibu mendengar kau tengah berbincang dengan seorang wanita disini ketika ibu sedang berdiri di depan pintu kamarmu."
Jungkook yang mendengar pengakuan sang ibu pun tiba-tiba saja kembali merasa gugup."Benarkah? Tidak ada orang lain dirumah ini selain diriku, bu. Lagipula aku juga baru saja bangun tidur. Mungkin tadi ibu memang sedang berhalusinasi."
"Ya, sepertinya kau benar."ujar Nyonya Jeon seraya mengangguk kecil.
"Kalau begitu, kau lekas lah mandi dan bersiap-siap. Ibu akan membuatkan sarapan untukmu."lanjut wanita paruh baya tersebut sebelum berakhir keluar dari kamar Jungkook, tentu tidak lupa kembali menutup pintu.
Selepas kepergian sang ibu, Jungkook menghembuskan nafas panjangnya untuk kemudian segera bangkit dari ranjang dan melangkah menuju kamar mandi setelah sempat meraih handuk miliknya.
Akan tetapi, untuk yang kesekian kalinya Jungkook kembali dibuat terkejut mendapati presensi Youra yang kini tengah duduk di meja wastafel seraya mengayun-ayunkan kakinya yang terjulur kebawah dengan raut wajahnya yang santai, benar-benar terlihat sama sekali tidak memperdulikan rasa tertekan yang mendera Jungkook ketika pria Jeon itu malah kembali disuguhkan wajah polos Youra.
"Apa yang sedang kau lakukan disini?"
"Tentu saja ingin melihatmu mandi."jawab Youra dengan begitu santainya. Sementara Jungkook yang mendengar perkataan frontal wanita itu pun hampir saja terkena serangan jantung.
"Bagaimana bisa kau mendadak menghilang dan kembali muncul seperti sekarang ini?!"jungkook mencoba mengalihkan pembicaraan lantaran rasa penasaran lebih mendominasi dirinya.
Youra sejenak mengedikkan bahu, menatap Jungkook seolah segala perkataan pria itu tidak terlalu menarik baginya."Jika kau merasa terganggu dengan kehadiranku yang seperti ini, maka aku bisa kembali menghilang seperti biasanya. Tetapi, aku akan tetap selalu berada di sekitarmu ketika kau sedang berada di rumah ini walaupun kau tidak bisa melihatku. Kau juga harus tahu bahwasanya aku hanya akan menampakkan diriku pada seseorang yang aku kehendaki, jadi jangan takut jika ada seseorang yang datang dan melihat kehadiranku disini." Youra tersenyum manis melihat ketidak mengertian Jungkook, lantaran pria itu hanya bisa mendegus kesal menanggapi segala keanehan yang melingkupi dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Appeal
Misteri / ThrillerPemuda itu, dia Jeon Jungkook. Awalnya sama sekali tidak ada hal yang aneh ketika Jungkook pertama kali menempati kamarnya di rumah baru yang ia tempati. Namun, semakin waktu berjalan, sedikit demi sedikit Jungkook mulai menyadari bahwasanya setiap...