14. Met His Mother

1.8K 331 36
                                    


Kim Youra sedari tadi tampak berdiam diri di depan cermin wastafel yang berada di kamar mandi Jungkook. Manik kelabunya seolah tidak pernah lelah menatap pantulan dirinya yang benar-benar terlihat begitu menyedihkan. Sulit sekali rasanya menerima apa yang terjadi terhadap jiwanya yang terkurung di tempat yang penuh akan kenangan masa lalu indah maupun yang penuh dengan kepahitan yang sudah ia lalui.

Dirinya sungguh tidak mengerti, sebenarnya apa yang sedang Tuhan rencanakan sehingga memilih untuk mengurung jiwa tanpa raganya seperti sekarang ini? Kenapa dirinya tidak dibiarkan untuk ikut bersama dengan kedua orangtuanya di surga sana? Kendati dirinya tahu bahwa Youra memang sama sekali tidak diberi pilihan untuk menentukan seperti apa kehidupannya yang akan tetap berlanjut.

Tetapi, jika diperbolehkan, Youra hanya ingin memiliki kehidupan yang tenang meskipun jiwa dan raganya tidak akan pernah lagi muncul di dunia yang kejam ini.

Kepalanya menoleh secara perlahan ketika mendapati pintu kamar mandi yang tiba-tiba terbuka sebelum memunculkan presensi Jeon Jungkook yang sepertinya berniat ingin mandi.

Pemuda itu sesaat tampak terkejut setelah menyadari kehadiran Youra didalam kamar mandinya."Aku tidak melihatmu sedari tadi. Ternyata kau disini. Aku sudah membawakan pakaiannya. Pilihlah sendiri pakaian mana yang ingin kau kenakan."ujar Jungkook membuka percakapan. Namun, Youra hanya terdiam dan kembali menatap pantulan dirinya didepan cermin.

Jungkook yang mendapati keterdiaman Youra pun lekas mengernyitkan keningnya."Kenapa? Apakah kau tidak ingin bertemu dengan Ibuku?"tanya pria itu kemudian, membuat Youra lantas menggeleng kecil.

"Ini tidak semudah seperti apa yang kau pikirkan, Jungkook. Segala hal yang akan aku lakukan pasti akan memiliki konsekuensinya. Aku tidak bisa memunculkan diri dihadapan orang banyak, karena dua adalah batasnya. Kuharap kau tidak memintaku untuk menemui lebih dari dua orang secara bersamaan."ujar Youra dengan suara yang terdengar sedikit lirih.

Kening Jungkook semakin mengernyit tidak mengerti."Jadi, apakah kau baru saja berkata bahwa kau tidak bisa memperlihatkan dirimu dihadapan ibuku?"

Youra dengan cepat kembali menolehkan kepalanya sembari mematri senyum simpul mendengar nada bicara Jungkook yang terdengar akan kekecewaan."Maafkan aku."

Setelah mengatakan hal tersebut, Youra pun membawa dirinya melangkah keluar dari kamar mandi, meninggalkan Jungkook yang hanya bisa terdiam berusaha mencerna maksud dari segala perkataan Youra barusan.

Tetapi, di detik berikutnya, Jungkook ikut keluar dari kamar mandi. Sepasang matanya melihat Youra yang sedang sibuk memperhatikan segala jenis pakaian wanita yang Jungkook belikan—termasuk pakaian dalam?.

"Haruskah aku mengenakan ini?"Youra bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari baju-baju branded yang terletak diatas ranjang Jungkook.

"Harus. Tetapi, aku tidak jadi singgah kerumah ibuku dan dia akan datang kesini pukul 7 nanti. Kau masih memiliki waktu 1 jam untuk mempersiapkan dirimu."jelas Jungkook.

"Dan satu lagi. Aku juga berkata pada Ibuku bahwa kau tidak bisa memasak. Jadi, untuk makan malam bersamanya aku sudah delivery. Mungkin 30 menit lagi makanannya akan datang. Panggil aku jika pesanannya sudah tiba."

Youra hanya bisa menaikkan sebelah alisnya, sementara Jungkook kembali memasuki kamar mandi untuk segera membersihkan dirinya.

"Baiklah Youra. Ini memang tidak mudah. Tetapi, kau harus melakukannya demi Jeon Jungkook supaya dia bisa membantumu melakukan apa yang sudah seharusnya kau lakukan."ujar Youra bersamaan dengan senyum dingin yang sesaat muncul di wajahnya.

AppealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang