—
Suara langkah kaki yang mengalun tenang dengan latar belakang koridor rumah sakit jiwa hanya mampu menciptakan seraut wajah datar yang sedari tadi terpasang di wajah Aerra. Seiring dengan waktu yang berjalan begitu cepat bahkan sudah berhasil membuat wanita itu mengontrol segala macam perasaan sedih yang dulu sempat menyerang hati dan jiwanya.
Seorang suster muda yang kini tengah mengantarkannya guna menuju ke salah satu ruang rawat pasien sudah menjadi teman akrabnya sejak 7 tahun belakangan ini. Hingga kemudian langkah kakinya berhenti tepat di depan sebuah pintu yang sudah tidak asing lagi di matanya tersebut. Dan tanpa keraguan sedikitpun, Aerra membawa dirinya masuk ke ruangan itu setelah sang suster membukakan pintunya.
"Hai, ibu! Maaf, karena baru bisa kembali menjengukmu."
Seorang wanita paruh baya yang dipanggil ibu tersebut hanya terdiam, seperti tidak berminat untuk membalas sapaan dari sang anak yang begitu menyayanginya. Wanita itu hanya bisa duduk termenung didekat sebuah jendela kaca yang menampilkan pemandangan taman rumah sakit dengan beberapa pasien yang juga tengah menikmati waktu sore hari mereka masing-masing di taman tersebut sebelum malam menjelang.
Sementara Aerra sendiri hanya bisa mematri senyum sendunya sebelum berakhir melangkah semakin mendekat dan bersimpuh dihadapan sang ibu. Kepalanya ia letaknya diatas pangkuan ibunya untuk kemudian di detik selanjutnya ia bisa merasakan sebuah usapan hangat di atas permukaan rambut sebahunya.
"Aerra benar-benar merindukan ibu. Maafkan Yoona Eonni juga karena sudah memasukkan ibu ketempat ini. Seandainya Aerra memiliki banyak uang, pasti aerra akan memilih merawat ibu seorang diri di apartemen sederhana tempat Aerra tinggal sekarang."
Aerra mengangkat kepalanya, sedikit mendongak guna menatap hangat sang ibu yang sama sekali tidak ingin balas menatapnya dan masih memilih memandang kearah luar jendela.
"Tetapi, ibu tenang saja ya. Aerra sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih layak saat ini, teman Aerra yang memberikan, namanya Kim Taehyung. Walaupun awalnya dia sedikit menyebalkan, tapi ternyata hatinya sangat baik. Dia meminta Aerra keluar dari pekerjaan yang diberikan Yoona Eonni karena sejujurnya tempat kerja yang sebelumnya benar-benar membuat Aerra merasa begitu tidak nyaman."
"Ibu tidak perlu mengkhawatirkan Aerra. Beberapa bulan lagi Aerra sudah lulus kuliah. Dan setelahnya Aerra akan benar-benar fokus bekerja dan mengumpulkan uang untuk membawa ibu kembali pulang bersama Aerra. Semoga ibu lekas sembuh."ujar Aerra lagi menggenggam dan mencium punggung tangan sang ibu sembari berusaha menyemangati dirinya untuk terus menjalani beratnya hidup.
....
Jungkook baru saja pulang dari kantor. Sepasang kakinya langsung melangkah menuju kamar dan mendapati kehadiran Youra yang tengah terduduk disisi ranjangnya bersama dengan Sky.
Wanita itu hanya terdiam memperhatikan Jungkook yang tengah membuka satu persatu kancing kemeja yang dikenakannya. Sementara Jungkook yang menyadari hal tersebut lantas menaikan sebelah alisnya.
"Apa yang sedang kau lakukan?"tanya pemuda itu seketika.
"Menurutmu?"
Jungkook hanya menghela nafas pelan menanggapi Youra. Beralih melepas kemejanya dan mengenakan kaos santai sebelum melangkah mendekati ranjang dan membaringkan dirinya disana setelah sempat meraih ponsel yang ia letakkan diatas nakas, berusaha mengabaikan keberadaan Youra di dekatnya.
"Jungkook, boleh aku memelukmu?"
Jungkook yang sudah sibuk dengan ponsel ditangannya pun lekas kembali mengarahkan tatapannya pada Youra dengan kening yang mengernyit."Kenapa harus aku?"tanya pria itu lagi sedikit tidak setuju dengan keinginan yang baru saja diutarakan Youra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Appeal
Mystery / ThrillerPemuda itu, dia Jeon Jungkook. Awalnya sama sekali tidak ada hal yang aneh ketika Jungkook pertama kali menempati kamarnya di rumah baru yang ia tempati. Namun, semakin waktu berjalan, sedikit demi sedikit Jungkook mulai menyadari bahwasanya setiap...