22. Profitable Plan

1.8K 267 53
                                    

Jungkook tampak menaikan sebelah alisnya setelah berhasil membaca nama Kim Taehyung di layar ponselnya yang menyala. Tanpa berpikir panjang lagi, pria itu pun langsung menerima panggilan dari kakak sepupunya tersebut.

"Halo, Hyung!"

"Hai, Jung! Kau sedang sibuk?"

"Tidak. Aku baru saja ingin menyantap makan siangku. Memangnya ada apa? Apakah ada hal penting yang ingin Hyung sampaikan?"

"Aku hanya ingin memberitahumu sesuatu. Hoseok Hyung ingin mengadakan pesta kecil-kecilan di villa miliknya untuk merayakan keberhasilan proyeknya bulan ini. Pesta hanya akan dihadiri beberapa karyawan penting di J-Styles dan teman-teman terdekat untuk turut hadir termasuk dirimu. Sekaligus ingin reunian dengan teman-teman semasa kuliah dulu."

"Kapan pestanya akan dilaksanakan, Hyung?"

"Besok malam. Kuharap kau bisa datang, karena kalau tidak, Hoseok Hyung akan memarahimu."

"Baiklah, akan aku usahakan untuk datang selagi tidak memiliki banyak pekerjaan di kantor."

"Oke. Dan ya, jangan lupa bawa kekasih cantikmu itu juga, ya! Takutnya nanti banyak wanita di acara tersebut yang ingin menggodamu, karena mengira bahwa dirimu masih single."

"Seharusnya katakan seperti itu pada dirimu sendiri, hyung." Jungkook tampak tertawa kecil mendengar kalimatnya barusan.

"Ya! Bocah! Jangan coba-coba mengejekku. Atau aku akan merebut kekasihmu jika kau berani melakukan hal seperti itu lagi padaku."

"Seberapa keras pun kau berusaha merebut kekasihku, dia tetap akan kembali padaku, hyung."

"Cih, percaya diri sekali. Aku bahkan lebih tampan darimu. Tidak mungkin dia akan kembali lagi padamu."

"Asal kau tahu saja, hyung, kekasihku tidak suka dengan pria yang terlalu tampan. Dia hanya suka pria tampan dan sexy seperti diriku."

"Sudahlah. Aku mengalah saja padamu, karena kau lebih muda dariku. Yang terpenting jangan lupa datang ke pestanya. Lanjutkan saja makan siangmu, Jung. Bye!"

Jungkook sejenak kembali menatap layar ponselnya begitu Taehyung memutuskan sambungan. Pria Jeon itu hanya mengedikkan bahunya, sebelum benar-benar berakhir menyantap makan siang dengan tenang. Tentu makanan yang Youra belikan jauh lebih menarik perhatian.

....

Aerra sedang mengemasi barang-barang bawaannya. Sejenak menghela nafas lega karena pada akhirnya pekerjaannya sudah berhasil ia selesaikan. Sempat melirik jam tangan yang melingkari pergelangan tangan yang ternyata kini sudah menunjukkan pukul delapan malam. Hingga setelah selesai, Aerra pun kemudian lekas berlalu meninggalkan ruang karyawan yang hanya tinggal dirinya sendiri disana lantaran pekerjaan Aerra hari ini cukup banyak dan mengharuskan dirinya untuk lembur.

Namun, ketika Aerra baru saja keluar dari ruangan, dirinya mendadak berpapasan dengan seseorang yang lantas membuat wanita muda itu merasa sedikit terkejut dan dengan cepat membungkukkan tubuhnya sesaat.

"Oh, hai, kamu belum pulang?"

Aerra dengan susah payah melemparkan senyum kecilnya. Wanita itu tiba-tiba saja merasa begitu gugup."B-belum, pak. Saya lembur dan baru saja selesai dengan pekerjaan saya." Jawab Aerra berusaha terdengar sopan pada sang atasan setelah berhasil menegakkan kembali tubuhnya.

Hoseok tampak mengangguk mengerti, kemudian melirik sekilas ke arah layar ponsel yang berada di tangannya."Sudah pukul delapan malam. Kamu hanya sendiri?"

AppealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang