—
Setelah kepergian sang ibu beberapa waktu yang lalu, Jungkook tidak benar-benar berbohong bahwa dirinya masih harus bekerja dan kini hanya bisa kembali berkutat dengan pekerjaannya yang memang belum sempat ia selesaikan saat di kantor kemarin. Kebetulan hari ini libur karena tanggal merah, jadi pria Jeon itu pun lekas memutuskan untuk menyelesaikan segala pekerjaannya lantaran besok dirinya juga masih memiliki satu hari libur lagi dan akan menghabiskan waktunya untuk beristirahat di hari minggu.
Kamar pria itu mendadak beralih menjadi ruang kerja dengan beberapa berkas yang terletak sedikit tidak beraturan di atas lantai keramik yang dialasi karpet berwarna abu-abu. Akan tetapi, fokus Jungkook tidak sepenuhnya mengarah pada laptop yang menyala ketika kehadiran Youra yang tengah bermain dengan kucing kesayangannya di atas tempat tidur Jungkook cukup mengganggu konsentrasi pria itu.
Pada akhirnya, Jungkook pun hanya bisa menghela nafas kasar sembari menolehkan kepalanya ke arah ranjang karena pemuda itu saat ini tengah duduk dilantai ditemani berkas-berkas yang seolah menjadi teman hidupnya beberapa tahun belakangan ini.
"Kau berkata bahwa kehadiranmu disini bukan untuk menakuti ku, tetapi kenapa kau malah suka sekali menganggu waktuku."ujar jungkook seketika dengan raut wajahnya yang terlihat sedikit kesal.
"Apakah kehadiranku disini membuatmu merasa terganggu, Jeon?"
"Tentu saja. Kau bahkan bukan manusia."
"Kau ternyata juga mempermasalahkan wujud asli ku. Memangnya kau pikir aku mau menjadi seperti sekarang ini? Bahkan umurmu lebih muda dariku, Jeon, dan tentu saja aku juga yang lebih dulu merasakan menjadi seorang manusia sebelum dirimu."balas Youra kemudian ikut merasa kesal menghadapi pria menyebalkan seperti Jungkook.
"Dasar wanita aneh. Aku benar-benar akan memanggil seorang cenayang untuk mengusir mu dari rumah ini."ujar Jungkook lagi dengan nada sedikit mengancam sebelum atensinya mendadak teralihkan ketika tiba-tiba saja mendengar bel rumahnya yang berbunyi.
Sementara Youra sendiri hanya bisa menanggapi ucapan Jungkook dengan ekspresi malasnya. Sepasang mata wanita itu kemudian lekas kembali memperhatikan Jungkook yang beranjak berdiri dari duduknya dan melangkah keluar dari kamar guna melihat siapa tamu yang datang disiang hari seperti ini.
Sehingga setelah berhasil membuka pintu, jungkook lantas menaikan sebelah alisnya mendapati presensi Kim Taehyung yang tengah tersenyum penuh arti pada pria Jeon tersebut.
"Ada apa datang kemari, Hyung?"
"Ingin melihat pacar—ah, tidak, maksudku kekasihmu."jawab Taehyung mencoba melirik kedalam rumah Jungkook yang terlihat sepi.
"Kekasihku?"
"Bercanda, Jeon. Aku hanya ingin berkunjung. Memangnya kenapa sih? Kau tidak suka aku datang ke rumahmu karena kau takut aku merebut kekasihmu?!"
"Jangan berbicara omong kosong. Masuklah!" Ujar Jungkook sedikit menyingkir dari ambang pintu, membuat Taehyung hanya bisa menaikkan sebelah alisnya merasa heran dengan tingkah Jungkook.
Pria Kim itu pun lekas melangkah masuk, disusul dengan Jungkook yang sudah kembali menutup pintu rumahnya.
"Kau sedang apa? Apakah aku mengganggu waktu libur mu?"tanya Taehyung kemudian sembari matanya menyusuri setiap sudut rumah Jungkook sebelum berakhir mendudukkan dirinya disofa ruang tengah.
"Aku sedang mengerjakan pekerjaan kantor yang masih harus segera diselesaikan."jawab Jungkook, sejenak berjalan menuju dapur guna mengambil dua kaleng minuman dingin, lalu kembali lagi ke ruang tengah dan ikut mendudukkan dirinya di single sofa setelah berhasil melemparkan satu minuman kaleng kearah Taehyung yang langsung ditangkap oleh pria Kim tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Appeal
Mystery / ThrillerPemuda itu, dia Jeon Jungkook. Awalnya sama sekali tidak ada hal yang aneh ketika Jungkook pertama kali menempati kamarnya di rumah baru yang ia tempati. Namun, semakin waktu berjalan, sedikit demi sedikit Jungkook mulai menyadari bahwasanya setiap...