32. Another Way

1.3K 204 27
                                    


Yoongi baru saja keluar dari kamar mandi saat matanya tiba-tiba saja menangkap kehadiran seorang wanita yang sedang terduduk di ujung tempat tidurnya. Wanita itu duduk membelakangi Yoongi, menghadap ke arah jendela, sehingga membuat Yoongi kesulitan mengenali wajah yang terhalang oleh juntaian rambut panjang wanita tersebut.

"Kau siapa? Berani sekali masuk ke dalam kamarku." ujar Yoongi seketika dengan nada suara tidak senang.

Sementara sosok yang masih betah duduk di sisi ranjang itu tampak sama sekali tidak berniat menanggapi ucapan Yoongi. Hal tersebut lantas membuat Yoongi merasa kesal setengah mati.

"Apa yang sedang kau lakukan disini? Keluarlah dari kamarku!"

"Kenapa kau hanya diam saja? Padahal aku sangat berharap kau mau membantuku agar adikmu itu bisa segera membuka mulut. Sikap keras kepalanya sungguh membuatku muak. Dia lebih memilih menyuruhku untuk langsung membunuhnya saja daripada harus mengakui seluruh perbuatannya."

"Apa maksudmu?" Yoongi hendak melangkah mendekati wanita aneh itu. Akan tetapi, perhatian pria Min itu mendadak teralihkan ketika mendengar pintu kamarnya yang mendadak di ketuk dengan begitu kencang.

Dengan sedikit tergesa-gesa, Yoongi pun dengan cepat membuka pintu kamarnya, sehingga sepasang matanya dapat menangkap presensi sang asisten rumah tangga yang tampak menampilkan raut wajah panik.

"Ada apa?" Tanya Yoongi kemudian.

Wanita paruh baya itu berusaha menenangkan diri sebelum berakhir berbicara dengan suara yang sedikit tercekat. "No-nona Hyunjae ... nona Hyunjae, Tuan."

"Iya. Ada apa dengan Hyunjae? Berbicaralah dengan jelas, bibi."

"Nona Hyunjae di bawah—lompat..."

"Lompat?" Yoongi terlihat tidak mengerti.

"Iya, Tuan. Nona Hyunjae—dia tiba-tiba lompat dari balkon kamar saat saya baru saja masuk ingin mengantarkan sarapan paginya."

Mendengar hal tersebut sontak membuat Yoongi merasa begitu syok. Pandangan pria Min itu sejenak kembali mengarah ke dalam kamar, namun dirinya tidak lagi melihat kehadiran wanita aneh yang tadi sempat berbicara dengannya. Tanpa banyak berpikir, pria Min itu pun lekas melangkah setengah berlari menuruni satu persatu anak tangga yang langsung diikuti oleh wanita paruh baya yang baru saja melaporkan perihal keadaan Hyunjae padanya.

Langkah kaki Yoongi mendadak berhenti ketika tiba di halaman rumahnya dengan keadaan tubuh membeku memperhatikan sang supir pribadi serta dua orang penjaga rumah terlihat tengah bersusah payah mengangkat tubuh Hyunjae dengan keadaan kepala sang adik yang sudah bersimbah darah.

"HYUNJAE!!"

....

Suasana kafe hari ini tidak begitu ramai. Taeri bisa melihat seorang wanita cantik baru saja memasuki kafe dan tampak langsung melangkah mendekati mejanya.

"Hai, Taeri!! Lama tidak berjumpa denganmu." Sapa wanita tersebut begitu sampai di samping meja yang di tempati Taeri.

Sementara Taeri sendiri lekas beranjak berdiri serta tidak lupa membalas jabatan tangan seseorang di depannya. "Hai, Eunhye!! Kau sendiri apa kabar?"

"Seperti yang kau lihat. Aku selalu baik-baik saja." ujar Eunhye seraya mematri senyum manis.

Taeri mengangguk kecil. "Kalau begitu duduklah! Aku sudah memesankan minuman untukmu." ujar Taeri seraya kembali duduk di kursinya.

Eunhye hanya bisa menurut, kemudian ikut mendudukkan diri di kursi yang berhadapan dengan Taeri. "Kau sudah menunggu lama?"

"Tidak. Aku juga baru saja tiba sekitar 15 menit yang lalu. Aku sangat menanti kedatanganmu, karena aku sungguh tidak sabar ingin mendapatkan berkas biodata itu darimu."

AppealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang