Pemuda itu, dia Jeon Jungkook. Awalnya sama sekali tidak ada hal yang aneh ketika Jungkook pertama kali menempati kamarnya di rumah baru yang ia tempati. Namun, semakin waktu berjalan, sedikit demi sedikit Jungkook mulai menyadari bahwasanya setiap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Outfit JKbelike : "Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menutupi aurat suami kalian. Jadi, mohon jangan hujat saya.😭🙏🏻"
—
Taeri!
Kumohon, tolong aku!
Tubuhku sakit. Aku kedinginan. Disini gelap. Aku tidak memiliki seorang teman pun selain dirimu. Segera lah datang untuk menjemputku!
Taeri!
Kau jahat padaku. Kau tidak benar-benar perduli terhadap temanmu. Kau membuatku menangis sendirian di bawah pohon ini.
Taeri!
Jangan tinggalkan aku disini. Kumohon, tolong aku! Mereka jahat. Mereka menyiksaku. Aku tidak sanggup lagi menerima perlakuan keji seperti ini.
Taeri!
Tubuhku sakit.
Sakit sekali.
Taeri!
Taeri!
Jimin tampak terkejut ketika melihat Taeri yang tiba-tiba saja terbagun dan langsung terduduk di ranjang. Keringat dingin terlihat bermunculan di kening wanita tersebut disertai dada yang naik turun, sementara mata hanya menatap kosong kedepan.
"Sayang? Ada apa? Kau baik-baik saja, kan?" Kakak laki-laki Jungkook itu pun sontak melangkah mendekati sang istri sebelum dirinya sempat berpakaian lengkap.
Taeri lantas mengarahkan tatapannya pada Jimin yang tengah menangkup wajahnya dengan raut wajah khawatir.
"Katakan ada apa?" Tanya Jimin sekali lagi. Namun, Taeri hanya menggeleng kecil sembari memegang kedua tangan Jimin yang berada di sisi wajahnya.
"Aku tidak apa-apa. Hanya mimpi buruk." Jawab Taeri kemudian berusaha mematri senyum kecil agar tidak membuat sang suami khawatir.
Jimin yang mendengar itu pun lekas mengernyitkan keningnya."Mimpi buruk lagi?"
Taeri hanya bisa mengangguk pelan."Iya. Aku tidak apa-apa, sungguh."
"Ini bukanlah yang pertama kalinya aku melihatmu terbangun karena mimpi buruk, sayang. Kau yakin tidak apa-apa?"
"Iya, Jim. Aku tidak apa-apa. Tidak perlu khawatir." Ujar Taeri mencoba meyakinkan Jimin bahwa dirinya baik-baik saja.
Jimin lantas menghela nafas pelan sebelum berakhir membawa Taeri kedalam pelukannya."Jika ada sesuatu katakan saja padaku. Jangan memendamnya seorang diri. Aku suamimu, kau berhak memberitahu segala keluh kesahmu padaku. Dan juga jangan terlalu banyak pikiran, jika kau tidak ingin tubuhmu kembali melemah seperti kemarin-kemarin. Aku hanya tidak ingin kau jatuh sakit."
