Awal pertemuan

134 40 51
                                    

Sebelum membaca posisikan tubuhmu dengan senyaman-nyamannya.

Let's ...

Reading ...

Loading ... Start!

"Yah, aku berangkat sekolah dulu," ucap seorang gadis remaja kepada ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yah, aku berangkat sekolah dulu," ucap seorang gadis remaja kepada ayahnya.

"Iya sayang, maaf ya ayah gak bisa anter soalnya ada meeting dadakan."

"Iya Yah, gak papa kok aku maklum."

Setelah berpamitan, gadis itu bergegas untuk segera berangkat sekolah.

Meskipun terlahir dari keluarga yang jelasnya sangat berkecukupan, gadis itu selalu rendah hati dan tidak pernah sedikit pun memiliki pikiran untuk menjadi orang yang sombong.

Menaiki sebuah angkot untuk sampai di sekolah, tidak pernah membuatnya merasa gengsi.

Dengan semangatnya, ia berjalan menuju gerbang sekolah karena ini adalah hari pertama dalam semester awal dengan tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

"Huh! kangen banget gua sama suasana sekolah. Pasti si Dhea udah nunggu di kelas," ucapnya dan mempercepat langkahnya menuju kelas barunya.

Karena sekolah terlalu luas, mungkin gadis itu memerlukan beberapa menit untuk sampai ke kelasnya.

Melewati koridor sekolah, dengan senyumannya ia menyapa murid yang berada di koridor. Wajahnya yang begitu enak untuk dipandang membuat dirinya unggul dalam hal fisik.

10 menit berjalan setelah berkeliling mencari kelas barunya, akhirnya ia sampai.

"Stev!" panggil seseorang dari ruang kelas XI IPA 1.

Gadis itu menghampiri seseorang yang tadi memanggil namanya.

"Hai Dey," sapanya.

"Ye, kok lo lama sih? gua kan kangen sama lo."

"Hehe. Iya tadi naik angkot, ayah gua sibuk makanya gak bisa anter."

"Uuh ... kasiannya sahabat gua ini," ucapnya mencibirkan bibirnya dan langsung memeluk tubuh Steva.

Mereka pun saling berpelukan mengobati rasa rindu karena sudah satu bulan tak bertemu.

"Kenapa lo gak main kerumah gua waktu itu?"

"Gua kan sibuk Dey, lagian gua juga kan ikut ayah nugas di Kalimantan."

"Hmm ... emangnya ayah lo gak ada niatan buat nikah lagi gitu?"

"Heh! mata lo somplak, kaga mau lah gua punya ibu tiri, entar gua di siksa lagi."

"Haha! ya kaga semua ibu tiri itu jahat oneng," ucapnya cengengesan.

Antara Kita [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang