Hubungan spesial

23 10 16
                                    

"Operasi berjalan dengan lancar. Kita tinggal menunggu besok untuk membuka perban matanya. Semoga saja hasilnya sesuai dengan apa yang kita harapkan."

"Aamiin, makasih dok.".

"Iya sama-sama."

Dokter itu pun pergi meninggalkan Malik. Setelah beberapa saat kemudian suster membawa Steva untuk dipindahkan ke ruang rawat biasa.

"Mari mas, saya mau ke luar dulu," ucap sang suster kepada Malik.

Malik mengangguk "Iya sus, terimakasih."

Malik mendekatkan dirinya pada Steva.

"Kak Malik," panggil Steva.

"Iya Stev?"

"Doain Steva, semoga besok hasilnya baik."

"Aamiin, saya pasti doain yang terbaik buat kamu."

Malik mengajak Steva untuk kembali ke rumahnya. Karena hari juga sudah semakin sore.

Di dalam mobil.

"Besok, sepulang saya dari sekolah. Saya anter kamu ke rumah sakit."

"Iya kak, makasih ya."

"Iya Stev, kamu sekarang pacar saya. Jadi saya harus bertanggung jawab terhadap kamu."

Steva tersenyum kemudian meraba dan memegang tangan Malik.

"Steva seneng bisa kenal sama kakak."

"Saya juga sama, saya malah sangat bahagia. Apalagi sekarang kamu sudah menjadi orang yang sangat spesial buat saya."

"Jangan tinggalin Steva kak."

Malik memegang pipi milik Steva "Saya gak mungkin ninggalin kamu Stev. Saya sangat mencintai kamu, apapun kondisinya saya akan tetap berusaha untuk bertahan. Sampai saya benar-benar lelah nantinya."

"Apa kakak bakal ninggalin Steva, kalo kakak udah capek?"

"Iya, untuk apa saya bertahan. Jika bertahan hanya membuat saya terluka lebih baik saya mundur. Saya ingin bahagia bersamamu bukan terluka hanya karena hubungan ini."

Steva memegang tangan Malik yang ada di pipinya.

"Buat Steva yakin kak, kalo cinta dan kasih sayang kakak ini tulus. Buat Steva sadar bahwa cinta itu ada."

"Saya akan berusaha."

Malik melepaskan tangannya dari pipi Steva. Kemudian ia mengelus lembut rambut Steva.

"Saya sangat mencintai kamu," ucapnya kemudian langsung melajukan mobilnya menuju rumah Steva.

Malik POV

Malik bergegas menuju parkiran. Ia akan langsung pergi ke rumah Steva untuk mengantarnya ke rumah sakit.

"Kak Malik," panggil Dhea.

Malik menghentikan langkahnya "Ada apa?"

"Kak Malik kenapa akhir-akhir ini menghindar dari gua?"

"Saya sibuk," ucap Malik kemudian meninggalkan Dhea.

"Hiksss ... kak Malik," lirih Dhea.

Dengan kecepatan sedang Malik menuju rumah Steva.

25 menit perjalanan, ia pun sampai di rumah Steva.

Ting ... Tong ...
Malik memencet bel rumah Steva.

Tidak menunggu lama, Bi Sumi pun membukakan pintu.

"Eh den Malik udah sampe, ayok den masuk. Non Steva udah nunggu di ruang tamu."

Malik mengangguk dan kemudian masuk.

Antara Kita [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang