Let's ...
Reading ...
Loading ... Start!
Sudah 2 Minggu Steva dengan kondisi yang sama. Tak bisa melihat dan berjalan.
"Kak Sean kok gak ada kabar selama ini? dia juga gak jengukin gua. Dia ke mana ya?"
Pikiran Steva selama beberapa hari ini memang selalu tertuju pada Sean. Apakah Sean memang tidak memperdulikan kondisi Steva? Entahlah!
Terlihat sebuah mobil memasuki pekarangan rumah Steva. Mobil milik Dhea ternyata.
Tin ... Tin ... Tin ...
Dhea mengklaksoni Steva.Setelah itu Dhea pun menghampiri Steva yang sedang duduk di bangku depan rumahnya.
"Halo Stev."
"Dey?"
"Iya ini gua."
"Lo sama siapa?"
"Sama pangeran lo," bisik Dhea.
"Siapa? Kak Sean?"
"Hah Kak Sean? ya Ka Malik lah, kok Sean sih?"
Malik yang mendengar ucapan Steva menjadi diam tanpa suara.
"Oh Kak Malik, kirain Kak Sean."
"Kok lo aneh sih, bukannya lo suka sama Kak Malik ya?"
"Hm ... "
"Eh, maaf Stev, gua keceplosan, lo sih."
Malik yang tadinya memasang wajah datar itu pun menjadi tersenyum manis.
"Ya udah yuk masuk dulu," ajak Steva.
"Yok," jawab Dhea.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah Steva.
"Oh iya Dey, lo tau gak Kak Sean di mana?"
"Hm, gua juga gak tau Stev. Gua juga gak pernah ketemu dia di sekolah."
"Dia pindah sekolah," sambung Malik.
"Hah? pindah sekolah?" tanya Dhea.
"Pindah sekolah? di mana kak? tanya Steva.
"Iya, dia pindah sekolah ke Surabaya."
"Nah kan, pantes aja gua gak pernah liat dia di sekolah," ucap Dhea.
"Kak Sean kenapa pindah kak?" tanya Steva.
Belum sempat menjawab, Bi Sumi datang membawakan minuman untuk mereka bertiga.
"Silahkan diminum, non, den," ucap Bi Sumi.
"Makasih bi," ucap mereka bersamaan.
Bi Sumi tersenyum, kemudian pamit untuk pergi ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita [Completed]✓
Teen FictionMementingkan sebuah ego tanpa memikirkan bagaimana resikonya. Seorang wanita yang mencintai lelaki yang jelasnya jauh berbeda darinya. Perbedaan bisa saja membuat kita berpikir bahwa kita tak pantas untuknya. Apalagi kali ini berbeda kenyakinan. Tuh...