Let's ...
Reading ...
Loading ... Start!
"Halo pemirsa, kembali lagi di kabar terkini siang ini. Pesawat tujuan Jakarta - Amerika dinyatakan hilang kontak pukul 14:00 WIB. Kemungkinan akan terjadi jatuhnya pesawat."
Berita itu membuat Wijaya cemas dan segera menghubungi Steva. Namun ponsel Steva tidak aktif dan karena di pesawat pun tidak diperkenankan untuk menghidupkan ponsel.
"Astaga Stev! mah, kita ke bandara sekarang," ucap Wijaya memanggil Sarah.
Sarah bergegas menuju Wijaya "Ada apa mas?" tanya Sarah.
"Nanti saya jelaskan, sekarang kita ke bandara dulu."
Tak menunggu lama, Wijaya dan Sarah pun langsung menuju garasi mobil dan pergi ke bandara.
"Jagain Alina ya bi," ucap Sarah pada bi Sumi.
Bi Sumi mengangguk.
"Semoga enggak terjadi apa-apa," ucap bi Sumi.
Sean POV
"Halo pemirsa, kembali lagi di kabar terkini siang ini. Pesawat tujuan Jakarta - Amerika dinyatakan hilang kontak pukul 14:00 WIB. Kemungkinan akan terjadi jatuhnya pesawat."
"Jatoh terus, gak ada bosennya," ucap Sean.
Sean yang tidak mengetahui bahwa Steva pergi ke Amrik. Ia hanya tenang-tenang saja tanpa ada rasa cemas sedikit pun.
"Si labil kaga sekolah tadi, tumben," ucap Sean.
Ponsel Sean berdering.
(Dhea)"Ngapain juga si ganjen ini nelpon gua."
Sebenarnya Sean tak ingin mengangkat telpon dari Dhea. Tapi ya sudah lah siapa tau penting.
"Halo Kak Sean."
"Hm."
"Kak, lo liat berita di TV kan?"
"Hm."
"Lo tau Steva salah satu penumpang di pesawat itu?"
Sean yang mendengarnya langsung terdiam tanpa suara.
"Halo kak?"
"Hah? iya?"
"Gua sama Kak Malik mau pergi ke bandara, apa lo mau ikut?"
Tutt ... Tutt ... Tutt
Sean memutuskan telvonnya.Tak menunggu lama. Sean bergegas menuju garasi mobil. Dan langsung melajukan mobilnya ke bandara.
***
"Om," ucap Dhea kemudian memeluk tubuh Wijaya.
"Kita berdoa aja, semoga Steva gak kenapa-kenapa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita [Completed]✓
Novela JuvenilMementingkan sebuah ego tanpa memikirkan bagaimana resikonya. Seorang wanita yang mencintai lelaki yang jelasnya jauh berbeda darinya. Perbedaan bisa saja membuat kita berpikir bahwa kita tak pantas untuknya. Apalagi kali ini berbeda kenyakinan. Tuh...