Ulang tahun

20 11 13
                                    

Setelah pertemuan yang tidak sengaja antara Steva dan Malik kemarin di sebuah cafe.

Hari ini, hari ulang tahun Steva. Ia tak ada rasa senang sama sekali. Bahkan ia juga sudah lupa dengan hari ulang tahunya sendiri. Namun, Bi Sumi tak pernah lupa untuk mengucapkan dan memberikan hadiah ulang tahun untuk Steva.

"Selamat ulang tahun non," ucap Bi Sumi sembari menyodorkan sebuah kue. "Ayok non, di tiup lilinnya."

"Makasih ya Bi," ucap Steva kemudian meniup lilin tersebut.

Setelah meniup lilin. Steva memotong kuenya.

"Ini buat bibi."

Steva menyuapi Bi Sumi dengan mengeluarkan cucuran air mata derasnya.

"Non Steva kenapa nangis?"

"Steva kangen ayah Bi, biasanya setiap Steva ulang tahun. Ayah gak pernah telat buat rayain ulang tahun Steva."

Bi Sumi yang mendengar perkataan Steva langsung memeluknya.

"Sabar ya non, non tenang aja bibi gak bakal lupa sama ulang tahun non. Biarpun tuan udah gak ada dan gak bisa rayain ulang tahun non. Dia pasti seneng di sana non, liat non tipu lilin, potong kue, dan bertambah umur."

Steva tak menjawab perkataan Bi Sumi, ia masih tetap dalam dekapan Bi Sumi. Dan menangis sejadinya.

"Mengikhlaskan kepergian seseorang yang pergi untuk selamanya emang gak mudah non. Tapi, non harus bisa ikhlas, jangan terlalu larut dalam kesedihan. Bibi tau non kuat."

"Iya Bi, Steva bakal usaha buat ikhlasin ayah. Meskipun Steva gak bisa, Steva bakalan tetap usaha."

"Iya non, bibi percaya non anak yang kuat, anak yang hebat. Jadi, non gak boleh sedih lagi."

Steva melepas pelukannya pada bi Sumi.

"Iya Bi, Steva harus banyak bersyukur kali ini."

Bi Sumi tersenyum "Iya non, semoga dengan bertambahnya usia non, non bisa menjadi anak yang lebih baik, dewasa, dan bisa lebih sabar lagi."

"Semoga aja Bi."

Setelah lama berbincang dengan Bi Sumi. Steva memutuskan untuk segera berangkat ke sekolah.

Di dalam kelas.

"Happy birthday to you."

"Happy birthday, happy birthday, happy birthday to you."

"Selamat ulang tahun Steva."

Teman kelas Steva mengucapkan selamat ulang tahun kepada Steva. Tak pernah disangka oleh Steva bahwa teman-temannya akan melakukan hal ini terhadapnya.

Steva terharu dan kemudian menangis.

"Makasih," lirihnya mengeluarkan air mata.

Seisi kelas ikut terharu melihat Steva yang menangis. Zahra menghampiri Steva.

"Happy birthday cantik. Wish you all the best, semoga jadi pribadi yang lebih dewasa lagi. Maaf kami cuma bisa kasih segini."

"Makasih ya Ra, gak papa gua segini aja udah seneng kok. Gua gak nyangka kalo kalian bakalan tau hari ulang tahun gua."

"Awalnya sih kita gak tau lo ulang tahun hari ini. Tapi ada seseorang yang ngasih tau."

Steva sempat terdiam "Seseorang?" tanyanya.

"Iya, coba lo nengok ke belakang."

Steva pun langsung menengok ke belakang. Dilihatnya Raffa dengan membawa bunga dan sebuah kado.

Antara Kita [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang