Ungkapan Rasa

40 13 24
                                    

Let's ...

Reading ...

Loading ... Start!

Sean berjalan menuju ruang kelas Steva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean berjalan menuju ruang kelas Steva.

"Ada Steva?" tanya Sean pada salah satu teman kelas Steva.

"A-a-da kak di dalem."

"Thank."

Sean menghampiri Steva di bangku tempat duduknya.

Dhea menggelengkan kepalanya mengkode Steva sembari melirik ke arah Sean. Kali itu posisi Steva membelakangi Sean.

Steva meninggikan alis seakan bertanya "ada apa?"

"Stev," panggil Sean.

Steva membalikkan badannya. Dengan terkejut dilihatnya Sean. Sean memberikan kotak berisi bekal kepada Steva.

"Dari mamah," ucapnya menyodorkan sebuah kotak berisi bekal itu.

Setelah kotak bekal itu berada di tangan Steva, Sean langsung pergi meninggalkan kelas Steva.

"Kak Sean tunggu!" ucapnya lalu menghampiri Sean.

Sean menghentikan langkahnya

"kenapa?" tanyanya.

"Makasih kak."

Tak menjawab, Sean hanya tersenyum miring lalu melanjutkan langkahnya.

"Masih aja dingin," lirih Steva.

Dhea menghampiri Steva yang sudah berada di bangku tempat duduknya.

"Aaa cie benih-benih cinta udah mulai tumbuh whahaha," ucap Dhea mengejek.

"Apaan sih lo," ucap Steva tak terima.

"Halah, udah sih jujur aja lo suka kan sama Sean?"

"Ya gak lah, lo kan tau kalo gua sukanya sama Kak Malik."

"Mending perjuangin yang udah pasti Stev, daripada lo berharap sama Kak Malik yang belum tentu suka sama lo."

"Terus menurut lo Kak Sean suka sama gua?"

"Ya gua sih iya, soalnya ya meskipun Kak Sean itu keliatan dingin banget, tapi dia itu romantis."

"Yaudah Kak Sean buat lo aja."

"Kalo dia mau sama gua mah, ya gak papa dia kan ganteng, tajir, idaman banget."

Steva hanya memutar bola matanya malas. Kemudian membuka isi bekal yang di berikan Sean tadi.

Steva tersenyum melihat isi bekalnya yan dimana nasi berbentuk love dan lauknya yang di susun menjadi tambahan keindahan.

"Isinya apaan?" tanya Dhea kepo.

"Dih kepo amat lo."

"Ya bagi gua kek dikit aja."

"Ogah!"

Antara Kita [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang