Pergi

31 11 22
                                    

Let's ...

Reading ...

Loading ... Start!

Steva menatap wajah Wjaya dan Wisnu secara bergantian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Steva menatap wajah Wjaya dan Wisnu secara bergantian.

"Yah ... om, Steva mau berangkat ke mana?"

W

isnu mengelus rambut milik Steva. Dan mencoba untuk menjelaskannya pada Steva.

"Stev, kamu besok ikut om ke Amrik," jelasnya.

"Amrik?"

"Iya sayang, kamu ayah kirim ke Amrik buat ikut om Wisnu," jelas Wijaya.

"Tapi yah, Steva kan sekolah di sini, kalo Steva ikut om Wisnu ke Amrik terus sekolah Steva gimana?"

Wijaya terdiam dan kemudian berusaha menjelaskan pelan-pelan kepada Steva.

"Stev, sekolah memutuskan untuk mengeluarkan antara kamu dan Sean."

"Hah? terus?"

"Keluarga Sean tidak menerima keputusan itu, dan terpaksa ayah yang mengalah dan akhirnya kamu yang harus keluar dari sana."

Steva tak menjawab, hatinya begitu sakit saat ayahnya mengatakan bahwa ia dikeluarkan dari sekolahnya itu. Tidak pernah membuat masalah sekalinya membuat masalah berakibat fatal.

"Tapi kan yah, Steva bisa cari sekolah baru di sini, kenapa harus ikut paman Wisnu?"

"Ayah gak mau temen kantor ayah tau kalo kamu dikeluarkan dari sekolah karena kesalahan kamu itu Stev, jadi ayah rasa mengirimkan kamu ke Amrik adalah pilihan yang tepat."

"Tapi yah ... " ucapan Steva terhenti.

"Kamu tenang aja Stev, paman bakalan anterin kamu pulang setelah sekolah kamu selesai di sana."

"Tapi itu kan lama om, kalo misalnya Steva gak betah di sana, terus gimana?"

"Kamu gak usah takut."

Steva lagi-lagi terdiam. Mungkin inilah jalan yang terbaik. Lagi pula benar kata ayahnya jika ia tetap bertahan di sini pun hanya akan mendapatkan cacian dan hal itu bisa menimbulkan pembullyan terhadapnya.

"Jadi gimana, kamu setuju?" tanya Wijaya.

"Steva setuju yah."

Wijaya tersenyum, lalu memeluk dan mencium kening milik Steva.

Sarah berada dibalakng Wijaya.

Steva menatap ibu tirinya itu dan di balas dengan tatapan tak suka darinya.

"Yah, kan Steva pergi lumayan lama. Ayah jaga diri ya," ucap Steva.

"Iya sayang, kamu juga nanti di sana jaga diri, kalo ada apa-apa langsung hubungin ayah."

Antara Kita [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang