Antara Kita [Completed]✓

Luka baru

Let's ...

Reading ...

Loading ... Start!

Setelah kurang lebih 2 Minggu Wijaya tak pulang, akhirnya ia kembali kerumah. Namun kali ini ia tak pulang sendiri ia membawa seorang wanita dan seorang gadis kecil.

"Stev, ayah pulang."

"Eh tuan udah pulang. Mari masuk tuan, nyoya," ucap Bi Sumi menyambut kedatangan Wijaya.

"Steva mana Bi?"

"Ada tuan di kamar."

"Tolong di panggil ya bi, saya mau memperkenalkan dia sama ibu barunya."

"Baik tuan."

Bi Sumi pun pergi ke kamar Steva untuk memanggilnya agar menemui Wijaya dan istri barunya itu.

Tok ... Tok ... Tok ...

Bi Sumi mengetuk pintu kamar Steva.

"Non, ditunggu sama tuan di bawah. Non turun ya,"

"Iya bi," jawab Steva dari dalam kamar.

Setelah 5 menit menyiapkan hati agar kuat saat melihat ayahnya bersama keluarga barunya, Steva akhirnya keluar dari kamarnya.

"Stev," panggil Wijaya saat melihat Steva menghampirinya.

Steva melemparkan senyum terpaksa nya.

Tiba-tiba seorang wanita mendekati Steva.

"Halo sayang."

Lagi-lagi Steva hanya senyum pahit.

"Halo."

"Oh iya sayang ini Alina adik kamu," ucap Wijaya.

"Oh, sejak kapan saya punya adik?" ucap Steva ketus.

Wijaya menatap Steva murka, tak biasanya ia bersikap tak sopan di depan orang baru.

"Hehe, itu anaknya tante sayang. Dan sekarang ayah kamu kan udah menikah sama tante, sekarang kamu anak tante dan Alina juga jadi adik kamu," jelas Sarah.

"Saya nanya sama anda? kayanya enggak."

"Cukup Steva! kamu yang sopan sama Tante Sarah."

"Sopan? harus banget Steva sopan sama orang yang udah ngerebut ayah dari Steva? harus banget Steva hormat sama wanita yang gak tau diri ini? di mana dia nikah sama ayah dan gak nyuruh ayah buat minta izin dulu sama Steva?"

"Ayah udah bilang sama kamu, ayah takut kamu gak izinin ayah nikah lagi."

"Udah mas, mungkin Steva belum bisa nerima aku."

"Yah ... pernah Steva ngelarang ayah berhubungan sama seseorang? pernah Steva kepo tentang hidup ayah? kalo emang ayah sayang sama Steva, ayah gak akan bikin Steva syok karena hal ini yah."