Gagal ginjal

29 11 6
                                    

"Anak saya kenapa dok?"

"Korban masih koma, kami juga akan segera melakukan tindakan operasi"

Semua menghela nafas berat. Kecuali Aurel yang bersikap biasa saja. Ia memang tak sudi untuk menjenguk Steva namun karena dipaksa oleh ayahnya mau tak mau ia harus ikut.

"Operasi?"

"Iya, apa ibu tidak tau bahwa Steva mengidam penyakit gagal ginjal?"

Semua yang mendengar ucapan dokter itu menjadi kaget.

"Gagal ginjal?"

"Iya Bu, pasien memiliki gagal ginjal yang sudah parah. Karena kecelakaan semalam juga membuat tubuhnya terbentur lumayan keras hal menyebabkan ginjalnya hancur. Jika tidak dilakukan operasi secepatnya, pasien tidak dapat diselamatkan."

Olivia yang mendengarnya langsung menangis dan kemudian pingsan.

Hengky dan Aldo meraih tubuh Olivia dan membawanya ke kursi tunggu dan merebahkan tubuh Olivia yang dipangku oleh Aldo.

"Kapan operasi akan di lakukan dok?" tanya Hengky.

"Secepatnya, kalo bisa satu jam mendatang."

"Tapi mencari pendonor ginjal tidak mudah dok, apalagi mencari pendonor dalam waktu hanya satu jam."

"Saya juga tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya itu jalan satu-satunya untuk menyelamatkan pasien."

Semua terdiam. Donor ginjal? siapa yang rela mendonorkan ginjalnya untuk Steva. Dan waktu untuk mencari pendonor pun sangatlah mepet.

"Baik dok saya akan usahakan."

Dokter itu mengangguk "Secepatnya pak, saya permisi."

Hengky mengangguk dan kemudian meraih ponsel yang berada di kantung celananya. Ia menelpon semua kerabat dan teman kantornya untuk mencari informasi siapa yang siap mendonorkan ginjalnya untuk Steva.

Jam semakin berjalan, sudah 30 menit Hengky mencari pendonor untuk Steva namun tak mendapatkan juga. Aldo pun ikut mencari, tapi nihil semua tidak mendapatkan pendonor untuk Steva.

Semua pasrah, Sean berpamitan untuk ke kamar mandi. Karena ia tak sanggup jika harus mendengar kabar buruk dari Steva.

"Gua ke kamar mandi dulu," ucapnya pada Aurel.

Aurel mengangguk, dan Sean pun segera pergi.

Waktu sudah hampir habis, kira-kira hanya ada waktu 15 menit untuk mencari pendonor. Tapi hal itu tidak akan mungkin.

Olivia bangun dari pingsannya.

"Mah," panggil Aldo.

Hengky yang tadi berusaha menelpon semua kerabat dan temannya itu pun langsung menghampiri Olivia.

"Gimana Steva Al?"

Aldo menundukkan kepalanya.

"Kita cuma bisa pasrah dan berdoa mah."

Olivia pun ikut menundukkan kepalanya.

"Kamu yang sabar mah, jangan berhenti berdoa," ucap Hengky pada Olivia.

Semua hanya bisa pasrah. Semoga ada keajaiban yang datang dari Tuhan.

Sudah setengah jam dokter tak juga datang. Akhirnya ia pun datang menghampiri keluarga Steva.

"Kita perlu bicara pak," ucap dokter pada Hengky.

Hengky mengangguk "Baik pak."

Mereka pun pergi ke ruang dokter.

Antara Kita [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang