Rekaman video

32 11 4
                                    

Let's ...

Reading ...

Loading ... Start!

Setelah lelah menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah lelah menangis. Steva yang seharian yang berada dalam kamarnya itu, ia hanya menatap kosong cermin kamarnya.

"Kenapa semua ini terjadi dalam waktu yang sama? kenapa hidup gua penuh dengan luka? kenapa?"

Steva bukan menyerah. Tapi boleh saja kan jika ia mengeluh dengan keadaannya? siapa yang sanggup berada di keadaan seperti ia yang sekarang? mendapati luka yang bertubi-tubi.

Steva mengingat Aldo yang tadi memberikannya sebuah rekaman video pada Steva.

Ia mengambil rekaman itu pada tasnya.

"Kak Sean," lirihnya kemudian memeluk rekaman video yang berupa kaset.

Steva menyalakan TV-nya kemudian menyetel rekaman dari Sean.

Terpampang jelas wajah Sean. Namun kali itu ia sangat nampak berbeda sekali, dengan penampilannya yang lusuh, wajahnya yang pucat, dan tubuhnya yang sedikit kurus tanpa bertenaga.

Steva mendekatkan dirinya kemudian meraih wajah Sean yang berada di dalam TV.

"Gua kangen sama lo kak," lirihnya.

Steva berhenti dengan aktivitasnya. Ia kemudian mendengarkan ucapan Sean.

"Halo Steva, labil."

"Hai Kak Sean dingin," jawab Steva menahan tangisnya.

"Gua cuma mau bilang, jaga diri. Jangan bandel, jangan jadi anak yang nakal. Harus kuat! gak boleh jadi cewek cengeng."

"Gua sebenernya males sih buat beginian. Gak penting juga, apalagi buat lo. Terpaksa sih gua juga."

Steva tersenyum miring.

"Gua sayang sama lo Stev. Gua harap meskipun gua udah gak ada lagi di dunia ini. Gua harap lo bisa bahagia, gua harap lo bisa tersenyum kaya dulu lagi. Maafin gua Stev, gua gak pernah bilang soal ini ke elo. Gua gak mau lo merasa bersalah Stev, gua yang selalu buat salah sama lo. Ini lah cara gua buat nebus semua rasa bersalah gua. Jaga yang udah gua kasih ya Stev, gua pamit."

Sean tersenyum indah dalam video itu. Meskipun terlihat ia juga sangat menahan tangisnya, ia berusaha untuk tetap tegar.

"I love you."

Video terhenti saat ucapan terakhir Sean.

"I love you too."

Tiba-tiba Steva mengeluarkan air matanya. Sean benar-benar pergi untuk selamanya kali ini.

Dengan wajah sembabnya. Steva merebahkan tubuhnya di ranjang, ia memejamkan matanya.

Wajah Sean berada dalam bayangan. Ia tersenyum terhadap Steva.

Antara Kita [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang