Permasalahan

30 14 21
                                    

Let's ...

Reading ...

Loading ... Start!

Steva berjalan menuju ruang kepala sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Steva berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Banyak omongan murid lain yang membuat Steva tak bisa menahan rasa malunya itu.

"Gatel!"

"Bego, mentang-mentang si Sean ganteng, dia mau aja di gituin."

"Ya maulah, kalo bukan dia suka sama Sean berarti dia dibayar."

"Iya, denger-denger dia juga kan katanya kabur dari rumah. Jadi dia ngelakuin hal itu terus dibayar, kan lumayan buat biaya hidup dia."

"Bener! murahan banget."

"Iya murahan!"

Begitulah ucapan mereka yang dapat di dengar oleh Steva. Bukan hanya teman seangkatan Steva saja bahkan kakak kelasnya pun ikut menggosipinya. Lebih lagi mungkin beberapa jam atau hari lagi satu sekolah dapat mengetahui masalah Steva dan mereka akan ikut menggosipinya.

Steva tetap berjalan dan tak menanggapi ucapan mereka terhadapnya. Yang jelas untuk kali ini ia tetap fokus pada masalahnya dan berusaha agar masalah ini cepat terselesaikan.

Ruang kepala sekolah.

"Permisi pak," ucap Steva saat memasuki ruang kepala sekolah.

Semua yang berada di ruang kepala sekolah. Termasuk Bu Widia, Sean, dan tak terduga ada kedua orang tua Sean juga.

"Silahkan duduk," ucap kepala sekolah.

Steva pun duduk di kursi yang sudah di siapkan. Steva tersenyum kepada ibu Sean namun ia mendapatkan tatapan tak suka. Tatapan aneh itu tak seperti biasanya, di mana Claudia sangat menyukai Steva. Mungkin kali ini rasa itu bisa berubah menjadi rasa tak suka. Entah lah!

"Kita tunggu orang tua dari Steva," ucap kepala sekolah.

Setelah menunggu 5 menit, akhirnya Wijaya datang.

"Permisi," ucapnya.

"Silahkan masuk."

Setelah semua keluarga dari Steva dan Sean berkumpul. Kepala sekolah pun langsung memulai pembicaraan.

"Begini pak, bu, tujuan saya mengundang bapak dan ibu ke sini adalah untuk membahas masalah yang terjadi terhadap Steva dan Sean."

Wijaya terdiam dan kemudian bertanya "Masalah seperti apa pak? saya rasa anak saya baik-baik saja. Dan tidak mungkin membuat masalah," ucapnya sedikit tak terima.

"Iya pak, saya juga tidak menyangka tapi hal yang mereka lakukan sudah di batas wajarnya."

"Masalah seperti apa?" tanya Wijaya dengan nada sedikit keras.

Antara Kita [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang