Egois

31 10 13
                                    

Sean menarik kursi roda milik Steva. Syukurnya Steva selamat.

Sean, Malik, dan Aldo menghela nafas lega.

"Kamu gak papa Stev?" tanya Malik.

"Gua gak papa kak."

Dhea lari menghampiri mereka.

Plak!
Sean menampar wajah Dhea.

"Lo gimana sih? sampe lengah gitu. Kalo terjadi apa-apa sama Steva gimana hah?"

"Maaf--in gua, gua gak tau hal ini bakalan terjadi."

"Lo nyalahin gua karena gua gak becus jagain Steva? Dan lo? apa bedanya lo sama gua?"

Steva yang mendengar suara Sean. Tersenyum bahagia.

"Kak Sean?"

"Iya."

"Lo masih inget sama gua?"

"Masih."

"Gua seneng kak, lo balik lagi."

"Kenapa? lo kangen sama gua? emang tau. Gua ngangenin."

"Hih! ngeselin banget sih lo."

"Tapi bener kan?"

"Udah dong, masa kita jadi nyamuk di sini," ucap Aldo.

Steva tersenyum malu. Lain dengan Sean yang tetap dingin, padahal hatinya kali itu sangat berbunga-bunga.

"Yaudah mending kita pulang, kasian Steva perlu istirahat," ucap Malik.

Malik mengambil alih kursi roda Steva dari Sean. Malik membawa Steva menuju mobilnya.

"Maaf Stev, saya gendong kamu."

"Iya kak, gak papa. Makasih ya."

"Iya sama-sama."

Sebenarnya Malik sudah benar-benar berjaga jarak dari Steva untuk tidak menyentuhnya. Namun, ia melakukan hal itu agar Steva tak berpaling darinya dan lebih memilih Sean. Malik kali ini egois, tapi begitulah cinta, akan mengalahkan segalanya.

Malik dan Steva terdiam tanpa suara. Diantara mereka sekarang sangat merasa canggung satu sama lain.

"Kak Malik," panggil Steva.

"Hm ... "

"Kak Malik suka sama Dhea?" tanya Steva yang dimana hal itu membuat Malik kaget.

Srttt ...
Malik mengerem mendadak.

"Aw ... " lirih Steva.

"Maaf, maaf, saya gak sengaja."

Kepala Steva terbentur mobil Milik Malik.

"Kamu gak papa?"

"Gak papa kak, lain kali jangan ngerem mendadak gini dong, kan bahaya."

"Iya maaf Stev, saya gak sengaja."

"Iya gak papa."

Malik merasa tak enak dengan Steva. Entah kenapa akhir-akhir ini Malik selalu overprotektif kepada Steva. Dia khawatir Steva akan menyukai Sean dan berpaling darinya.

"Kak Malik jawab, kak Malik suka sama Dhea?"

"Kamu kata siapa?"

"Ya gua rasa sih lo suka sama Dhea, karena kalian akhir-akhir ini deket."

"Saya gak pernah suka sama Dhea. Saya selalu bareng dia, karena dia sahabat kamu. Kita bareng juga pas kamu lagi butuh pertolongan, karena kita juga selalu bareng buat bantu kami," jelas Malik.

Antara Kita [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang