Perjodohan

27 10 18
                                    

Malik POV

Setelah selesai melaksanakan shalat maghrib. Malik menidurkan tubuhnya di ranjang tempat tidurnya. Malik mengambil ponsel. Satu notif masuk di atas layar ponsel Malik.

Malik pun membuka Instagram miliknya. Satu pesan masuk dari Steva dan ia pun langsung membukanya.

"Aku memang bumi, disaat awan hitam datang. Aku sangat membutuhkan matahari untuk menerangi kembali. Tapi aku pun sadar, aku hanya sekedar bumi yang tak pernah bisa menggapai matahari. Sedangkan langit, ia bisa leluasa menggapai dan selalu bersama dengan matahari kapan pun itu. Aku pun tak tahu siapa bulan yang kau maksud."
~stvnirpva~

Malik pun mencoba memahami balasan dari Steva. Ia tak ambil pusing dan kemudian mengabaikan pesan dari Steva.

"Jika Tuhan memang mentakdirkan matahari bersama langit. Aku bumi yang kau maksud itu akan berusaha ikhlas. Meskipun sangat sulit:)"
~stvnipva~

Malik membaca chat dari Steva kembali.

"Maafin saya Stev. Tapi, saya juga sakit karena kamu lebih mrmilik lelaki itu daripada saya."

Malik meletakkan kembali ponselnya. Dan ia pun berusaha merebahkan tubuhnya kembali di ranjangnya.

Steva POV

Steva duduk di pojokan ranjangnya. Ia menunggu balasan dari Malik. Namun, Malik hanya membacanya tanpa membalas. Ya begitulah sakitnya bukan main.

Kling.
Tanda chat masuk.

"Halo Stev."

Chat masuk dari nomor yang tak di kenal.

"Iya siapa?"

"Gua Sean."

"Kak Sean?"

"Iya gua Sean, lo masih inget kan?"

"Iya masih lah, lo ke mana aja?"

"Gua sekolah. Sibuk ujian juga, btw Minggu depan kan gua lulusan. Gua mau ngundang lo ke acara gua."

"Acara apa?"

"Hm ada deh. Lo Dateng ya?"

"Hm oke, gua usahain dateng. Tapi btw acaranya di mana?"

"Gedung, nanti gua kasih alamatnya kalo lo mau ke sana."

"Hm oke."

"Yaudah, gua sibuk. Lain kali gua chat lo lagi. Jangan tidur malem-malem ya labil. Nanti lo sakit!"

Steva tak membalas pesan dari Sean lagi. Steva memang sangat merindukan Sean, tapi Steva tak ingin menganggu Sean yang memang sedang sibuk itu.

***

Seminggu berlalu.

Steva mempersiapkan dirinya untuk hadir ke acara Sean.

"Gua pake baju apaan ya?" lirihnya mencoba mencari baju yang akan ia gunakan untuk ke acara tersebut.

Setelah mendapatkan baju yang bermodelan seperti gaun. Ia mengenakan pakaian itu, warna putih yang setara dengan wajahnya yang putih dan juga mulus. Membuat dirinya sangat anggun dan cantik.

Kling
Tanda chat masuk

"Smesco Convention Hall."

Chat dari Sean.

Steva membacanya dan kemudian bergegas untuk pergi ke tempat yang Sean kirimkan itu.

Satu jam perjalanan untuk sampai ke tempat itu. Steva pun sampai.

Antara Kita [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang