Assalamualaikum
VOTE KOMENNYA JANGAN LUPA!
AJAK TEMENNYA BACA YAH!!***
Untuk pertama kalinya,Prince merasa di khianati. Ia hanya merasa semua perjuangannya selama ini tampak tidak berarti di mata gadis yang ia perjuangkan.
Prince juga manusia,ia berhak merasa sakit hati bukan? Ia hanya ingin di hargai,di anggap ada,apa itu begitu sulit untuk Gwen lakukan? Sehingga Gwen menganggap Prince sama seperti yang lainnya.
"Arrgghhh!!" Prince menendang kursi di depannya membuat semua penghuni kelas terkejut. Pertama kali,mereka melihat Prince marah marah seperti ini.
Prince mengacak rambutnya frustasi,Mylan dan Devan menatap Prince syok.
"Lo kenapa Prince? Ada masalah apa?" tanya Devan memegang bahu Prince.
"Gue ada salah sama lo Prince? Kenapa tiba tiba lo marah marah kayak gini?" ujar Mylan. Pasalnya,baru memasuki kelas Prince sudah emosi tidak jelas.
Prince menarik nafasnya berusaha membuat pikirannya tenang. Ia tidak boleh melampiaskan kekesalannya kepada mereka.
"Ngga ada. Gue cuma pusing,tugas fisika sama kimia minggu kemaren gue belum nemu jawabannya"alibi Prince. Semua orang di kelas bernafas lega,hanya karena itu?!
"Beda yah orang yang selalu ngerjain tugas plus otaknya unlimited,ga ngerjain satu mapel hebohnya kayak orang gila!" cibir Devan kembali ke tempat duduknya.
"Tapi,emang minggu kemaren fisika sama kimia ada tugas?" tanya Mylan menggaruk tengkuk nya.
"Makanya punya jadwal pelajaran itu di liat bukan cuma di pajang!" sindir Devan. Prince kembali ke tempat duduknya dan menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya.
Gwen memasuki kelas setelah membasuh wajahnya agar bekas air matanya tak terlihat. Gwen menatap ke arah Prince,Prince menoleh kemudian mengalihkan tatapannya.
Gwen menghela nafas panjang,ia kemudian kembali ke tempat duduknya. Jujur saja,Gwen merasa tak enak hati.
Gwen menggelengkan kepalanya,tidak,ia tidak boleh terbawa perasaan. Prince bukan tipe orang yang sensitif bukan? Lagipula,kenapa ia harus peduli kepada Prince?
Seorang guru masuk dan pelajaran jam terakhir pun di mulai. Selama pelajaran berlangsung,Gwen hanya melirik lirik Prince yang bahkan tidak menatapnya.
Dua jam berlalu,akhirnya mapel itu berakhir. Semua siswa tergesa gesa keluar dari kelas. Gwen memakai tas nya,ia melihat Prince bersama kedua sahabatnya melewati nya begitu saja. Tanpa menyapa dirinya seperti biasa.
Gwen menegaskan dirinya untuk bersikap tidak peduli. Ia kemudian berjalan keluar kelas,ia berjalan di belakang Prince cs. Memperhatikan Prince dari belakang,bahkan Prince tidak menoleh ke belakang.
Sampai di parkiran pun,Prince langsung mengendarai motornya meninggalkan sekolah. Devan dan Mylan bahkan menatap Prince aneh. Padahal ada Gwen disana,kenapa Prince tidak mengajaknya bareng seperti biasa.
Gwen menunduk sambil menghela nafas,ia kemudian jalan keluar gerbang. Gwen terkejut melihat seorang wanita dengan setelan formal itu sedang berdiri di dekat mobilnya.
Wanita itu melambaikan tangannya ke arah Gwen. Gwen kemudian menghampirinya.
"Ternyata bener kamu masih sekolah disini Gwen" ujarnya sembari menatap sekolah.
"Kak Nadia kenapa bisa kesini?" tanya Gwen. Ya,wanita itu Nadia,kakaknya Nathan.
"Saya mau ngobrol sama kamu. Kan sudah saya bilang di chat kemarin"ucap Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK GWEN
Teen FictionJika kalian bertanya,hal apa yang sangat berharga dalam hidup Prince? Maka jawabannya adalah: Keluarga Sahabat Gwen Dan untuk jawaban berikutnya hanyalah Gwen. Entah untuk seribu bahkan sejuta kalinya lagi,maka Gwen lah yang sangat berarti untuk Pri...