Setelah mengetuk pintu kamar rayhan dan di persilahkan masuk oleh sang empu, galang baru membuka pintu kamar rayhan, terlihat rayhan tengah mengerjakan sesuatu sepertinya rayhan tengah mengerjak tugas sekolah"ngeganggu nggak?"
Rayhan meletakan polpen yang ia gunakan mengerjakan tugas sedari dadi"enggak kok, ini udah hampir selesai, ada apa bang?"
Galang duduk di pinggiran kasur rayhan"lo jujur sama gue, lo ada masalah sama gilang?"
Rayhan diam tak langsung menjawab, kenapa galang harus bertanya itu lagi, padahal kemarin ia sudah mebjelaskan kalau dirinya dan gilang tak ada masalah apapun"enggak kok bang, aku nggak ada masalah apapun sama bang gilang"
Galang menatap intens manik coklat madu milik rayhan"lo nggak usah bohong! Gue tau lo ada masalah sama gilang"
"bang...."ucap rayhan langusng di potong galang"jujur! Kalau enggak gue bilang sama papah mamah, kalau lo sebenarnya ada masalah dengan gilang"
Rayhan menghembuskan nafas kasar, kalau sudah gini mana bisa ia berbohong lagi"oke aku jujur, sebenarnya aku punya masalah sama bang gilang, tapi cuma sepele kok nggak usah kawatir"
"masalah apa?"
Rayhan mengalihkan pandangan ke samping, kalau ia jujur apa gilang bertambah marah denganya, sekarang saja ia merasa tak nyaman karena gilang mendiaminya apalagi kalau gilang bertambah marah"hmm, tanya bang gilang aja ya? Aku takut nanti malah tambah salah paham"
Galang mengusap wajahnya kasar, tadi gilang menyuruh tanya rayhan dan sekarang rayhan menyuruhnya juga tanya gilang, sebenarnya apa yang terjadi"jujur sama gue lo ada masalah apa sama gilang!"
Rayhan menggenggam tangan galang"tapi abang jangan marah juga ya sama aku.."
Galang mengerutkan ke dua alisnya heran, dari ucapan rayhan, ia menduga yang salah rayhan, tapi rayhan membuat kesalahan apa sampai sampai gilang semarah itu"jangam bertele tele langsung ke intinya"
"tapi abang janji nggak marah sama aku"
Galang menatap rayhan tak percaya ia semakin yakin kalau rayhan lah yang berbuat salah"cepat bilang, ada masalah apa lo sama gilang!"
Rayhan ragu ingin menjawab jujur dengan galang tapi kalau tidak jujur galang akan terus mendesaknya"aku penyebab bang gilang sama lisa putus.."
Galang membulatkan matanya tak percaya"putus? Kenapa bisa putus"
"karena lisa nggak cinta sama bang gilang, lisa terpaksa pacaran sama bang gilang dan sekarang lisa udah nggak tahan pacaran sama bang gilang terus bang gilang juga kasar orangnya lisa nggak tahan"
"terus urusan sama lo apa?"
"bang gilang tau kalau aku suka sama lisa dan lisa juga...."
Plakk
Galang menampar pipi rayhan dengan keras"lo suka sama lisa!, padahal lo tau lisa udah punya gilang tapi kenapa lo tega hianati saudara lo sendiri, brengsek lo gil, gue kira lo nggak bakal ngelakuin hal seperti itu "Rayhan mengelus pipinya yang terasa perih, sekarang ke dua kakaknya juga membencinya terus kalau ia jujur dengan ke dua orang tuanya apa mereka juga akan membencinya."bang tapi..."ucapnya terpotong kala merasakan tamparan lagi mendarat di pipinya.
"tapi apa?, Lo sama anjing nggak ada bedanya.."
"ENGGAKKK"teriak rayhan langsung mengubah posisinya yang awalnya tidur menjadi duduk, rayhan menarik nafasnya dalam dalam namun sial asmanya ikutan kambuh akibat mimpi buruknya itu.
Revan yang tidur di samping rayhan langsung terbangun kala mendengar teriakan rayhan"ragil kamu nggak papa?"tanya revan kawatir.
Rayhan menoleh ke samping ia langsung memeluk revan"takut.."ucapnya dengan nafas terengah