Jordan menatap sendu ke dua orang tuanya yang bertengkar, ini masih pagi namun ke dua orang tuanya sudah beradu argumen hanya masalah sepele dan ke dua orang tuanya itu mempunyai ego sama sama tinggi tak ada yang mau mengalah, mereka seakan akan butu dengan ke dua anaknya yang tak pantas mendengar mereka bertengkar
Jordan sebenarnya muak ia ingin pergi dari rumahnya dan tinggal di apartemen miliknya yang ia beli setahun yang lalu untuk ia jadikan pelarian saat pikiranya kacau namun ia tak mungkin meninggalkan hara yang usianya masih 8 tahun, tak mungkin juga ia membawa hara tinggal di apartemen dengan dirinya, tapi ia juga tak tega melihat ketakutan hara saat mendengar orang tuanya bertengkar, bahkan mamanya itu juga sering melempar barang barang yang ada di dekatnya.
Lamunanya buyar saat adiknya memanggil dirinya dengan sebutan kakak, ia menatap adiknya yang sudah berkaca kaca itu"hara udah siap ya? Nggak ada yang ketinggalan kan? berangkat sekarang yuk tapi sarapan bubur di dekat sekolah ya"
Hara menganggguk, sekolah hara memeng berdekatan dengan sekolah jordan karena hara juga sekolah di yayasan milik wijaya, setiap hari kalau dirinya tidak repot ialah yang mengantar adiknya tapi karena adiknya pulangnya lebih awal, hara akan di jemput sopir pribadinya
"ma..pa kita berangkat dulu"ucap jordan
Samuel ayah jordan mendekati jordan dan hara yang tak jauh darinya, sedangkan mega ibunya memilih meninggalkan mereka entah kemana"iya, belajar yang pintar ya"
Jordan dan hara mengangguk
"papa sama mama jangan berantem terus hara takut hiks"tangis hara pecah
Samuel berjongkok pria jangkung itu menyamakan tinggi anak bungsunya, lalu ia tersenyum agar hara tak ketakutan lagi"maafin papa ya, hara jangan nangis lagi, nanti pulang sekolah papa yang jemput, sekarang hara berangkat sama kak jojo"
Hara mengangguk menyalimi pria paruh baya itu di susul dengan jordan juga menyalimi samuel
*____*
Bunyi bel tanda istirahatpun berbunyi hampir semua murid SMA wijaya berbodong bondong keluar kelas untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan, adapula murid yang kutu buku yang memilih membaca buku di perpustakaan
Seperti rayhan dan kawan kawan memilih pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang keroncongan
"gue semakin yakin kalau lisa sama kak gilang itu beneran pacaran"ujar galaksi
Rayhan yang mendengarnya langsung tersedak makananya"uhuk uhuk"
Jordan yang di dekat rayhan langsung menyerahkan se botol air mineral tak lupa ia juga membukaan tutup botol itu"kalau makan itu hati hati kayak bocah aja"gerutu stevan
Rayhan menetralkan nafasnya yang sempat tersenggal akibat aksi tersedaknya"tadi gue kaget nelen tulang"
Jordan mengeryitkan ke dua alisnya heran rayhan kan makan bakso sejak kapan ada tulangnya"sejak kapan bakso ada tulangnya?"
Rayhan mengumpat dalam hatinya, memang sejak dulu rayhan tak pandai berbohong dan kali ini juga tak masuk akal ya kali bakso yang di kunyah sedikit saja langsung ambyar dia bilang ada tulangnya
"iya nih aneh lo ray, gue baru pertama kali lihat kalau bakso sini yang super lembut dari pada bakso lainya ada tulangnya"
Rayhan menggaruk rambutnya yang tak gatal, ia bingung harus bilang apa"hmm kan kuahnya pakai kaldu mungkin ada tulang yang kecil ikut ikutan masuk ke mangkuk gue kira tadi lemak"
Mereka percaya percaya saja apa yang di ucapkan rayhan
Rayhan menatap dua insan berbeda gander yang tak jauh darinya sedang menikmati makananya yang mereka pesan, lagi lagi ia melihat lisa dan gilang makan berdua di kantin yang ramai ini
"eh tadi lo bilang lisa sama kak gilang pacaran? Jangan ngada ngada lu dari dulukan mereka deket tapi lisa membantah kalau ada yang bilang kalau mereka pacaran, lo tau dari mana"
"tadi gue liat instastory-nya kak gilang yang fotbar sama lisa"
"halah percaya aja lo, dari dulu kan kak gilang suka pamer foto sama lisa"
*____*
Bel pulang sekolah berbunyi semua murid berhambur keluar kelas untuk segera pulang karena hari ini hari jumat maka ekskul semua libur, membuat semuanya segera mengosongkan kelas.
Rayhan menunggu sopir menjeputnya sudah 35 menit ia menunggu namun belum ada tanda tanda sopirnya datang, ia menggerutu saat pesan masuk dari ponselnya dari sopirnya yang memberitahunya kalau mobil yang di bawa tiba tiba mogok, ia heran mobil yang rutin di servis juga bisa mogok? Ah kalau kayak gini ujungnya ia memilih pulang dengan galang tadi tapi ia tidak enak karena ada pacar galang.
Rayhan terlonjak kaget saat tiba tiba ada mobil yang mengelakson beberapa kali, kaca mobil kemudi itu terbuka menapilkan gilang di dalamnya dan lisa juga ada di situ lebih tepatnya di samping kemudi
"ngapain belum pulang?"tanya gilang
"pak didi mobilnya mogok, ini aku mau pesen ojol"
"sama abang aja dari pada pesen ojol nunggu lagi"
Rayhan menghembuskan nafas kasar lalu mengangguk tak ada pilihan lagi dari pada ia harus menunggu ojol yang tau datangnya kapan karena ia belum memesanya kalau begini mah kalau di suruh milih lebih baik ia sama galang saja tak membuat hatinya sakit, kaki jenjangnya melangkah memsuki mobil gilang.
"mau ikut makan dulu nggak?"
"inikan hari jum'at bang, bang gilang nggak sholat jum'at"
"ya sholat lah tapikan masih jam sebelas?"
"aku mau pulang langsung aja bang, kalau abang mau makan dulu bang gilang turuni aku di sini aja biar aku pesan ojol atau telfon papa, tenang aja aku nggak akan bilang aneh aneh kok sama papa"
Sebenarnya bukan masalah sholat jum'at karena sholat jum'at selalu di laksanakan pukul 12.30 namun ia hanya tak ingin melihat gilang dekat dengan lisa.
"ya kali gue turunin lo di sini, yaudah langsung pulang aja!"
.
.
.pendek banget ya, yang penting up😂
Nggak tau kenapa cerita ini di draf kok setiap partnya ngga urut ya? Jadi males mau ngelanjutin