Rayhan memasuki rumah megah kediamanya, ia baru pulang pukul 20.30 karena agatha tak mau ia tinggal itu sebabnya ia baru pulang dan setelah agatha tertidur baru rayhan bisa pupang ke rumahnya
"asalamualaikum"
"waalaikum salam"jawab mereka.
Rayhan melangkah mendekati ratih revan yang tengah menonton tv, ia duduk di tengah tengah mereka berdua.
"dek mandi dulu, baru pulang dari rumah sakit juga, udah makan belum?"ujar ratih
Rayhan mengerucutkan mulutnya lucu"emang mamah nggak kangen apa sama anak mamah paling ganteng tiada duanya ini, aku aja kangen sama mamah seharian nggak ketemu, papah juga kenapa diam aja atau papah cemburu ya aku tadi pergi sama daddy vincent, jangan cemburu dong pahh, walau papah itu bukan ayah kandung aku tapi di hati ragil itu tatap papah kok pria yang palingg ragil sayang, jangan cemburu ya pliss"
Revan menatap rayhan heran"jangan banyakan bacot, mandi sana"
"mah liat papah bicara kasar sama ragil"rengek rayhan
Ratih terkekeh melihat tingkah rayhan yang menurut menggemaskan itu"mandi sana gil, tadi pertanyaan mamah belum kamu jawab loh, kamu udah makan belum? Kalau belum mamah panasin lagi makananya"
"hmm udah kok, tadi aku udah makan spageti hmm rasanya ah mantap di beliin sama daddy vincent"
Revan menoyor kepala anaknya"di bilangin jangan makan yang terlalu banyak makan instan instan nggak sehat"
Rayhan berdecak pelan"ih enggak instan papah wong spagetinya di buat sama chef bintang lima, emang papah dari dulu sampai sekarang nggak pernah belikin ragil spageti"
"jangan banyakan bacot, mandi sana! Udah bau prengus kaya kambing gimbal"
"walaupun bau prengus juga anak kesayangan papah loh"
Revan sedikit mendorong tubuh rayhan"mandi ragil!"
Rayhan memayun mayunkan bibirnya lucu, ia bangkit dari duduknya, melangkah pergi meninggalkan revan dan ratih tanpa mengucapkan apapun.
"kalau sama anak itu, di jaga omonganya"ujar ratih sebal karena ucapan revan terlalu kasar, walaupun mereka orang tua tapi menurutnya bocara kasar dengan anak itu tak pantas.
"iya iya, cuma bercanda kok, ragil juga pasti ngerti kok"
"iya tapi..."ucapnya terpotong karena tanpa aba aba revan mencium bibirnya, matanya membulat tanganya mendorong tubuh revan namun revan masih belum melepaskan.
Selang berapa detik revan baru melepaskan ciumanya"pipi mamah persis tomat, kayak nggak pernah papah cium aja"
"astaghfirullah ragil nggak liat!!"teriak rayhan menutup wajahnya dengan ke dua tanganya sendiri.
"PAPAH!!"ratih mengambil bantal sofa memukul mukulkan ke revan, ia malu banget karena rayhan liat revan mencium bibirnya."tuh diliat anak kamu REVAN!"
Revan bangkit dari duduknya, ia tertawa lepas melihat istrinya terrsipu malu karena ketawan basah oleh anaknya sendiri.
"pokoknya ragil nggak liat, astaghfirullah pokoknya ragil nggak liat ya allah"rayhan mengucapkan itu berulang kali dengan wajah masih ia tutupi.
"ngapain kamu balik lagi, bukanya mandi!"ujar revan
"pokoknya ragil nggak liat papah ciuman sama mamah"
Ratih melempar botol mineral yang tinggal separuh ke arah revan namun revan berhasil menghindar, alhasil botol itu terkena perut rayhan cukup keras"mamah sakit.."
"ya allah mamah nggak sengaja sayang maafin mamah ya, mana mamah coba liat perut kamu, ini semua gara gara kamu revan!"
"kok jadi aku sih mah yang lemparkan mamah, ini tuh salah mamah kamu"
"ini ada apa sih ribut ribut dari atas sampai kedengar loh"ujar galang turun dari tangga, ia merasa heran karena mendengar keributan dari bawah, sampai sampai ia turun melalui tangga.
"tuh papah kamu, biang rusuh"
"kok papah lagi yang di salahin, dasar perempuan! padahal salah tapi tetap aja yang di salahin kaum lelaki, iya nggak gil"
Rayhan menggeleng nggelengkan kepalanya"ragil nggak ngerti pokoknya tadi ragil nggak liat mamah papah ciuman titik nggak pakai koma, ragil nggak mau dosa, ya allah ampuni dosa hambamu ini yang sering berbuat kekhilafan"
"ragil! Kamu tau nggak rasanya di pites sama jerapah?"rayhan menggeleng polos"sekarang kamu rasain ya pitesan dari papah"
Rayhan langsung memeluk ratih dari belakang untuk mencari perlindungan"mamah..."
Galang heran dengan tingkah ke dua orang tuanya itu, bisa bisanya bermesraan di depan anak polos seperti rayhan"kalian ciuman di depan ragil? Nggak salah"
"yang salah itu papah kamu, nanti tidur di luar aku nggak mau tidur sama kamu, dan kalian jangan ada yang mau tidur sama papah, kalau kalian tidur nemenin papah tidur uang jajan kalian mamah potong"ancam ratih
"jangan dengerin ucapan mamah kamu, yang kasih bulanan kalian kan papah, bukan mamah kalian, jadi salah satu dari kalian harus tidur sama papah"
"bukanya blackard kamu di aku, kamu nggak salah bilang kayak gitu mas revan wijaya yang tua bangka bukanya tambah pinter tapi ini tambah goblok!"
Skak. Revan langsung diam tak berkutik bisa bisanya ia lupa kalau akses keuangan semuanya ada di tangan ratih"tadi siapa ya yang bilang kalau di depan anaknya itu nggak boleh bicara kasar, belum ada satu jam loh, masak lupa"
"ragil! Galang! Kalian ke kamar sekarang, dan jangan lupa ragil mandi pakai air hangat terus tidur jangan main hp, awas aja mamah cek kalian masih main hp"ucap ratih mengalihkan pembicaraan"dan kamu! Tidur di luar awas aja sampai tidur di kamar tamu!"
Revan menggaruk nggaruk rambutnya yang rak gatal"nasib nasib suami takut istri ya gini, apalagi cuma punya istri satu nggak bisa lampiasin ke istri lainya, andai gue punya istri dua pasti kalau satunya marah masih ada yang lain"
Ratih membulatkan matanya, ia mengambil sendal yang ia pakai setelah itu ia lemparkan tepat di kening revan, untung saja ke dua anaknya pergi, jadi bisa leluasa menikam revan"tadi bilang apa ulangi lagi? Tadi bilang apa!"
Revan mengusap keningnya yang terasa sedikit sakit"sakit mah..."
"tadi bilang apa! Aku kurang jelas! Kalau ngomong itu yang keras, biar ke dua telingaku dengar semuanya"
Revan melangkah mendekati ratih, merapikan rambut ratih yang sedikit berantakan"enggak bilang apa apa, cuma bilang ratih itu perempuan paling cantik setelah mami dan satu satunya istri yang palaing revan cintai, jadi nggak usah marah marah lagi ya"
"enggak mempan kamu rayu rayu aku gitu, pokoknya malam ini tidur di luar!"ucap ratih meninggalkan revan sendiri.
.
.
.
.jangan lupa vote and coment😁😁